MADRASAH Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Sleman melakukan kelas proyeksi menyulam setiap Selasa. Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk mewadahi minat dan bakat siswa dalam mengembangkan keterampilannya.
Koordinator kelas proyeksi, Alistanatin Naimah mengatakan, kegiatan semacam ini akan sangat mendukung kehidupan para siswa nantinya. Khususnya para putri.
“Kelas ini diikuti banyak siswi kelas 7, 8, dan 9 dengan mengajarkan teknik menyulam dasar bagi pemula. Mengingat anak-anak tidak terbiasa berkutat dengan benang dan jarum. Bahkan ada anak yang baru pertama kali ini memasukkan benang ke dalam jarum,” ungkapnya.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini antara lain kain polos, benang sulam, alat pembidang kain, jarum, dan gunting. Sebelum melakukan kegiatan menyulam, pertama-tama para siswa diminta untuk menggambar suatu obyek yang tidak terlalu besar.
“Gambar tersebut dibuat di atas kain yang telah dialasi dengan kertas karbon agar gambar membekas dalam kain. Setelah itu, kain dipasang alat pembidang agar nantinya tidak berkerut saat di sulam,” jelasnya.
Pelajaran pertama adalah sulam dengan teknik tikam jejak isi. Yaitu menyulam dengan mengeblok seluruh gambar dengan sulaman tikam jejak. Teknik ini membutuhkan ketekunan karena penyulam harus mengisi seluruh gambar dengan teknik tikam jejak sampai gambar penuh dan tidak berongga. Alistanatin Naimah mengungkapkan, sulaman yang dihasilkan dari teknik ini akan terkesan timbul, hidup, dan mewah.
Dalam kegiatan ini ada beberapa siswa yang memang berbakat, langsung mampu menghasilkan sulaman yang halus dan indah. Namun ada juga siswa lagi terus berusaha belajar karena baru pertama kali memegang jarum.
“Perjuangan siswa untuk menghasilkan sulaman yang bagus patut kita hargai. Mereka sangat gigih karena menyulam merupakan hal yang baru. Semoga nantinya timbul kecintaan para siswa pada kegiatan menyulam dan kegiatan ini bisa membantu mereka dalam kehidupan nyata kelak,” pungkasnya. (riz/mg4)