Laporan Terkait ODGJ semakin Marak

AMANKAN: Petugas Satpol PP Pemalang saat menangkap salah satu ODGJ yang mengamuk di lingkungan masyarakat, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Maraknya angka gangguan jiwa di Kabupaten Pemalang lima tahun terakhir, menjadi salah satu alasan banyaknya laporan masyarakat tentang gangguan ketertiban oleh orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) kepada Satpol PP Pemalang. Dalam penanganannya, para anggota Satpol PP Pemalang harus menghadapi amukan ODGJ yang menyerang dengan tangan kosong hingga senjata tajam (sajam).

Kabid Tibumtramas Satpol PP Pemalang Agus Mulyadi mengungkapkan, dalam sepekan di awal September ini, telah ada dua laporan yang masuk dan langsung ditanggapi ke lokasi. “Paling sering laporan dari masyarakat itu daerah selatan hingga timur Pemalang. Total hampir dua hingga tiga laporan setiap pekan, dan langsung kita tanggapi dengan menugaskan anggota untuk terjun ke lokasi,” ujarnya.

Saat menangani ODGJ, tidak jarang petugas Satpol PP harus menghadapi amukan hingga serangan dari ODGJ. Bahkan pernah ada salah satu yang diserang dengan sajam. Walaupun berbahaya, pihaknya tetap menugaskan anggota untuk menangani kasus tersebut karena sudah menjadi tugasnya sebagai penegak hukum daerah (perda) di Kabupaten Pemalang.

Terpisah, Kepala Bidang P2PM Dinkes Pemalang Aris Gunarto menuturkan, data Dinkes Pemalang ada ratusan masyarakat Pemalang mengalami gangguan jiwa tahun ini. Jika ditotal hingga September ini, ada 679 masyarakat usia produktif mengalami gangguan jiwa.

“Setiap tahun angka ODGJ pasti bertambah, bisa jadi pasien baru ataupun pasien lama yang kambuh lagi. Walaupun begitu, pasti ada yang sembuh. Untuk faktornya ada berbagai macam, dari sosial, paparan teknologi, hingga keturunan,” ucapnya. (fan/abd)