Hingga Pertengahan Tahun 2023, Ada 91 Kasus HIV/AIDS di Bantul

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara. (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Dalam setahun terakhir, Kabupaten Bantul telah menghadapi tingkat kasus HIV/AIDS yang cukup signifikan. Sejak awal 2023 hingga Juni, tercatat menunjukkan ada 91 penduduk terpapar virus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara menyebutkan, kasus tersebut telah mengalami fluktuatif dalam beberapa periode terakhir. Sebagian besar dari data yang disebutkan telah mengalami penurunan yang signifikan.

“Hingga pertengahan tahun 2023, kami mendapati data sebanyak 16 kasus HIV pada Januari, 18 Februari, 19 Maret, 14 April, 20 Mei, dan 4 kasus pada Juni. Dari data tersebut, warga yang terjangkit menunjukkan pada usia produktif,” ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, penyebaran HIV/AIDS ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Sehingga, dapat terjadi melalui perilaku seksual yang berisiko atau penyalahgunaan narkoba dengan penggunaan jarum suntik.

“Untuk mencegah penularannya sendiri, kami mengingatkan kepada masyarakat dalam menjalani gaya hidup sehat. Serta, meninggalkan kebiasaan potensi memicu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh,” imbuhnya.

Lebih lanjut, terutama dalam kebiasaan seksual, upaya pencegahan harus dilakukan dengan mempraktikkan seks yang aman. Hal ini berarti seseorang belum memiliki pasangan stabil dan tidak melakukan aktivitas seksual yang berisiko.

“Seperti berhubungan dengan pekerja seks komersial (PSK), berpindah-pindah pasangan atau perilaku serupa, serta menggunakan jarum suntik secara bersamaan. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan HIV/AIDS di Bantul dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya.(cr11/sam)