KOTA, Joglo Jogja – Setelah dilakukan Operasi Yustisi Tindak Pidana Ringan (Tipiring), pembuangan sampah sembarangan dinilai mulai meurun. Hal itu dilihat dari beberapa tepi jalan yang mulai bersih dari sampah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pekan lalu pihaknya telah melakukan sidang terhadap 31 pelaku pembuangan sampah sembarangan dengan vonis denda Rp 400 ribu. Kemudian pada Senin (11/9/2023) juga telah dilakukan sidang oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada 5 pelanggar dengan denda tipiring Rp 250 ribu.
“Setelah dilakukan sidang kepada 31 pelaku pembuangan sampah, di sosial media sangat beragam komentar namun lebih banyak yang mendukung. Karena dengan tindakan itu dapat menimbulkan efek jera kepada para pembuang yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Singgih mengungkapkan, setelah adanya tindakan yustisi, pembuang sampah sembarangan menurun secara drastis. Seperti yang terjadi di Jl Gaja Kusumanegara dan Jl Kyai Ahmad Dahlan.
“Jadi saya kira ini sangat efektif untuk membuat efek jera kepada para pelaku pembuang sampah. Karena tidak hanya di beberapa lokasi yang saya sebut, tetapi di beberapa lokasi lainnya sampah mulai tidak kelihatan,” jelasnya.
Dirinya berharap, nantinya tidak ada warga yang dihukum lagi karena membuang sampah sembarangan. Meski begitu, Singgih tetap akan menerjunkan personel Satpol PP guna memantau lokasi-lokasi adanya tumpukan sampah di pinggir jalan.
“Saya berharap ini tidak terjadi lagi kepada masyarakat yang melanggar pembuangan sampah tidak pada tempatnya. Sehingga kota menjadi lebih tertib. Mengingat depo (sampah, Red.) dan TPS telah dibuka semuanya,” ungkapnya.
Di level hulu, pihaknya menggalakkan kegiatan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja (Mbah Dirjo) untuk mengurangi pengiriman sampah yang dikirim ke depo. Pekan lalu, adanya 23 ribu titik Mbah Dirjo bisa mengurangi sampah sebanyak 50 ton perhari.
“Di bulan ini juga akan kita lakukan stimulus bantuan yang dilakukan sifatnya kewilayahan. Seperti di kelurahan akan kita gerakkan model yang telah ada yang nantinya akan dimodifikasi menyesuaikan dengan keadaan sekitar,” pungkasnya. (riz/mg4)