SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman meresmikan bangunan olahan pakan ternak dan bangunan Unit Produksi Pakan Ikan Mandiri yang dikelola Kelompok Ternak Sukorejo 1 Girikerto Turi. Peresmian dilakukan secara simbolis dengan memotong pita, dilanjutkan memecahkan kendi dan menandatangani prasasti.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, ketersediaan pakan ternak menjadi faktor penting dalam menunjang optimalisasi budi daya ternak dan ikan. Pakan ternak yang bagus harus memiliki nutrisi yang baik serta bersertifikat.
“Saya berharap dengan diresmikannya bangunan pengolahan pakan ternak dan unit produksi pakan ikan mandiri ini masyarakat bisa mandiri dalam memproduksi pakan untuk ikan dan hewan ternak tanpa perlu mengimpor. Sehingga biaya produksi bisa ditekan. Juga diharapkan bisa mencukupi kebutuhan kelompok ternak lain di Kabupaten Sleman,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kustini juga menyerahkan bantuan berupa Konsentrat Penguatan Sapi Betina Bunting kepada peternak. Kemudian unit produksi pakan mandiri Budi Fish Farm, serta sertifikat Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) kepada PT Satwa Nusantara Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono membeberkan, pada 2022 capaian Nilai Tukar Petani (NTP) Sleman dapat mencapai 107,59 dari target 112,53. Sektor peternakan berkontribusi terhadap NTP sebesar 89,44 dan sektor perikanan 88,60.
“Sehingga untuk meningkatkan NTP dapat dilakukan dengan cara menekan biaya produksi agar petani mendapatkan nilai jual produk hasil pertanian yang baik,” terangnya.
Pram menambahkan, pihaknya berkonsentrasi dalam sektor peternakan dan perikanan untuk membantu peternak dan pembudidaya dalam pengadaan pakan secara mandiri. Dikatakan, apabila peternak dibantu dalam hal teknologi pengolahan pakan, tentu biaya produksi bisa dikurangi hingga 70-80 persen.
“Dengan itu, biaya produksi bisa ditekan dan kesejahteraan peternak serta pembudidaya bisa meningkat,” jelasnya
Acara ini juga turut dihadiri Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Republik Indonesia (RI), drh. Nur Saptahidayat. Dia berpesan kepada peternak agar memanfaatkan seluruh sumber daya dari ternak untuk diolah dan dijual sehingga menambah keuntungan. Salah satunya kotoran kambing yang menjadi mayoritas ternak di Sukorejo 1, bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
Diketahui, tahun ini Sleman menerima fasilitasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian untuk Pembangunan Olahan Pakan Ternak Anggaran 2023 sebanyak 1 unit di Kelompok Ternak Sukorejo I. Pembangunan olahan pakan ternak sudah selesai pada Rabu (16/8/2023).
Fasilitasi dari bangunan itu, juga dilengkapi dengan peralatan pengolahan pakan ternak berupa mixer kapasitas 500 kg, disk mill, pelletizer. Lalu mesin jahit karung, karung, timbangan, dan kendaraan roda tiga.
Total nilai kegiatan yang diresmikan oleh Bupati Sleman pada kegiatan itu, sebesar Rp 673 juta. Terdiri dari fasilitasi peralatan pakan ikan mandiri sebesar Rp 183 juta, bangunan olahan pakan ternak sebesar Rp 208,2 juta, alat dan mesin sebesar Rp 197,7 juta, serta penguatan sapi betina bunting sebesar Rp 84,1 juta. (bam/mg4)