Bawaslu Bantul Galakkan Desa Anti Politik Uang

CEGAH: Ketua Bawaslu Bantul (tengah) saat melaukan antisipasi pencegahan pelanggaran pemilu, beberapa waktu lalu. (DOK.PRIBADI/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul mengantisipasi timbulnya pelanggaran pemilu. Pasalnya, kecurangan merupakan salah satu hal yang sulit terelakkan saat perhelatan pesta demokrasi.

Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho menyampaikan, pelanggaran yang bisa terjadi seperti curi start, kampanye hitam atau menjelekkan pihak lawan dan politik uang. Maka, pihaknya mengupayakan pencegahan potensi pelanggaran Pemilu 2024 mendatang, sesuai arahan Bawaslu RI.

“Salah satu bentuk pencegahan yang sudah kami lakukan adalah memberikan imbauan kepada seluruh partai politik (Parpol). Yaitu, agar menaati ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye,” ujarnya.

Menurut ketentuan Pasal 79 PKPU 15 Tahun 2023, parpol dapat melakukan sosialisasi dan pendidikan politik di internal partai sebelum masa kampanye, dalam pertemuan terbatas. Dengan catatan, wajib memberitahukan kepada KPU dan Bawaslu sebelum kegiatan berlangsung.

“Kami mengingatkan, masa kampanye baru dimulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan oleh partai sebelum masa kampanye dimulai, dilarang memuat narasi berupa ajakan untuk memilih,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Bantul Yasir Alhuda mengatakan, akan memberikan penguatan program Desa Anti Politik Uang (APU). Sedangkan, yang telah terbentuk saat ini ada 17 desa tersebar di 11 kecamatan.

“Kami telah melakukan koordinasi dengan semua Ketua Tim Desa APU untuk pemetaan potensi dan berbagai kendala yang dihadapi. Dari hasil itu, selanjutnya akan dirumuskan kegiatan-kegiatan dalam rangka penguatan.

Lebih lanjut, salah satu titik penguatan Desa APU adalah pemberdayaan kader-kader partisipatif yang berbasis di tingkat dusun. Sehingga, dapat menggerakkan kegiatan kampanye anti politik uang.

“Selain itu, agar lebih efektif kami akan menggandeng perguruan tinggi yang ada di Bantul untuk terjun langsung ke Desa APU. Dalam rangka program pengabdian masyarakat,” pungkasnya.(cr13/sam)