Kudus  

HAKLI Kudus Siap Kebut Program Kerja

ARAHAN: Ketua HAKLI Kudus Yuni Saptorini, saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus Hakli Kudus periode 2023-2028. (GALANG WITAHTA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Setelah resmi dikukuhkan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Kudus siap tancap gas menjalankan program yang telah mereka rencanakan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua HAKLI Kudus, Yuni Saptorini setelah pelantikan.

Ia menyampaikan, program yang bakal dijalankan selama beberapa tahun kedepan masih dalam tahap penggodokan. Tetapi, pihaknya sudah memiliki gambaran terkait program kerja yang bakal dijalankan.

“Program kita nanti akan berfokus terhadap bagaimana menciptakan kualitas lingkungan  masyarakat yang baik. Tetapi, saat ini masih dalam pembahasan terkait program di lima bidang HAKLI ini,” tuturnya.

Menurutnya, kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor penting agar tidak memicu munculnya penyakit yang mengancam kehidupan masyarakat. Untuk itu, mereka meminta kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

“Contoh penyakit yang disebabkan oleh lingkungan adalah demam berdarah. Masyarakat melihat penyakit itu disebabkan oleh nyamuk saja. Padahal lebih dari itu. Sebelum nyamuk itu menjadi besar, harusnya kita yang proaktif membersihkan lingkungan. Jadi fungsi kami lebih kepada upaya preventif nya,”terangnya.

Pihaknya bakal menggandeng pihak lain untuk membantu menyelesaikan persoalan lingkungan itu. Dia mengaku optimistis dapat menyelesaikan dengan baik program kerja yang saat ini masih dalam pembahasan.

“Kami bakal bekerja sama dengan beberapa stakeholder. Seperti, tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit, puskesmas, hingga klinik bakal kita ajak menjalankan kerja sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, ahli kesehatan lingkungan juga memiliki peran yang cukup penting dalam pengentasan angka stunting. Yakni, dengan cara penyediaan air bersih yang cukup, hingga menyediakan jamban yang baik.

Dia mengungkapkan, Kabupaten Kudus sudah menjadi wilayah yang ODF. Artinya, masyarakat sudah bebas membuang air besar secara akses. Tetapi, masih ada warga yang belum memiliki jamban pribadi.

Yuni sapaan akrabnya berharap, agenda yang bakal mereka petakan dapat terealisasikan secara keseluruhan. Untuk itu, HAKLI bakal terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. (cr3/fat)