Sambut Hari Rabies, Pemkot Semarang Gratiskan Vaksin dan Sterilisasi Hewan

STERILISASI KUCING: Sejumlah petugas kesehatan hewan saat melakukan strerilisasi pada kucing di Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang, beberapa waktu lalu. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pertanian (Dispertan) menyiapkan 150 vaksin anjing dan 55 sterilisasi kucing yang diberikan secara gratis di Halaman Kantor Dispertan, beberapa waktu lalu. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada 28 September mendatang.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan bahwa anjing wajib untuk divaksin. Sehingga, hewan tersebut dapat diupayakan tidak terjangkit rabies.

“Lalu untuk sterilisasi untuk kucing, ini menjadi satu PR bagi pemkot dan dispertan karena kucing di luar susah dikendalikan,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, beberapa waktu lalu.

Terkait dengan pengadaan vaksin dan obat, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Kemudian sejumlah klinik hewan di Kota Semarang, PDAI Wilayah Jateng I, serta beberapa pengusaha.

Sementara itu, Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengimbau kepada masyarakat untuk menjadi warga yang bertanggung jawab dalam hal memelihara hewan peliharaan. Seperti yang mestinya dilakukan, wajib memberikan vaksinasi dan diberi makan yang baik. Menurutnya, banyak penyayang hewan atau komunitas yang mempunya shelter pribadi untuk merawat hewan terlantar maupun yang sedang sakit.

“Selain itu saya juga berterima kasih di Semarang sudah banyak penyayang binatang. Mereka membantu kita (Dispertan, Red.) yang telah merawat dan mengevakuasi hewan peliharaan yang terlantar,” jelasnya.

Salah satu Pecinta Kucing asal Semarang, Dwi Asih Sunamiarti (53) mengaku sangat terbantu dengan adanya sterilisasi kucing gratis yang diadakan oleh Dispertan. Sebab, tindakan itu dapat meminimalisir jumlah populasi kucing di jalanan.

“Ini saya temukan kucing liar paling banyak di TPS seperti di Banyumanik, Ungaran, dan Kota Semarang terutama yang paling banyak. Saya miris banyak sekali kucing yang dibuang disana,” ujarnya. (cr7/mg4)