Jepara  

Pasang Harga tak Wajar, Pedagang di Pantai Kartini Diblacklist

LIBURAN: Tampak beberapa wisatawan mengabadikan momen dengan latar belakang Patung Penyu di Pantai Kartini, Jepara, beberapa waktu lalu. (MUHAMMAD AGUNG PRAYOGA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Beredar video yang menunjukkan keluhan wisatawan yang melancong di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara. Pasalnya, wisatawan digebuk dengan harga makanan dan minuman yang ugal-ugalan.

Viralnya keluhan ini, bermula video dari akun Tiktok @marihiling yang diunggah pada Minggu (17/9). Pemilik akun itu, mengungkapkan kekesalannya atas tindakan pedagang yang patok harga tidak wajar kepada wisatawan luar kota.

To: pengelola pantai kartini jepara, tolong ditertibkan lagi para penjualnya biar kalau kasih harga tidak ugal-ugalan. Jauh-jauh dari luar kota ke Pantai Kartini, istirahat dulu di penjual pinggir pantai, pesan menu dan memang menunya tidak tertera harganya,” tulis @marihiling dalam video.

Seusai makanan dan minuman dipesan, alih-alih cukup untuk tiga personel, justru terlalu banyak sehingga tidak habis. Tidak berhenti di situ, menurutnya, pesanan yang disajikan basi dan harga jauh lebih mahal dibanding restoran.

“Pesan sosis bakar, bakso bakar, kentang goreng, es teh sama es degan dan milo. Datang pesanan langsung curiga dengan porsi yang sangat banyak perporsinya dan dimakan tiga orang tidak habis, apalagi maaf makanannya basi,” terang dia.

“Saat bayar ternyata habis Rp 133 ribu, melebihi restoran. Padahal cuma nyemil doang. Maaf saya sering ke restoran mahal tapi nggak semahal ini, alhasil nggak kemakan, bad hiling sih ini,” tambahnya.

Merespon unggahan itu, Pengelola Pantai Kartini, Joko Wahyu menduga bahwa penjual tersebut berinisial A. Usai dikroscek, benar. Kata dia, peristiwa serupa terjadi beberapa bulan yang lalu. Oleh sebab itu, si A diblacklist dan dilakukan pembinaan.

Adapun, pihaknya juga mengimbau kepada wisatawan, agar membeli seusai mengetahui daftar harga. Tujuannya sebagai antisipasi, agar kedepannya tidak terulang kembali kejadian pedagang mematok harga ugal-ugalan.

“Pedagang telah diblacklist oleh kami, kemudian dilakukan pembinaan. Selanjutnya, kami berharap agar wisatawan atau pelancong lebih detail dan memperhatikan daftar harga barang, supaya tidak terulang kembali. Kasihan, jadi ulah tidak bertanggungjawab,” pungkas Joko kepada Joglo Jateng, Senin (18/9/23). (cr2/fat)