PEMALANG, Joglo Jateng – Sempat disoroti tidak diperbolehkannya para pewarta untuk masuk ke dalam Aula Sasana Bhakti Praja dalam acara pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemalang pada Selasa (19/9), langsung mendapatkan jawaban dari BKD sebagai pelaksana acara. Di mana melihat terbatasnya kapasitas karena banyaknya tamu, sehingga pihaknya harus membatasi peserta yang masuk ke ruangan agar pelaksanaan pelantikan lancar dan hikmat.
Kepala BKD Pemalang MA. Puntodewo memastikan bahwa Pemkab tidak pernah melarang insan pers untuk melakukan liputan pelantikan. Hanya ada pembatasan jumlah peserta agar tidak menyebabkan keributan di dalam ruangan selama acara berlangsung.
“Kita paham keinginan para wartawan untuk masuk, dan kami minta maaf atas kesalahpahaman kemarin. Bukan tidak diperbolehkan masuk, hanya saja ruangan tidak mampu menampung jumlah wartawan yang hadir. Jadi kami batasi dan untuk materi peliputan tetap diberikan utuh sesuai dengan pelaksanaan di dalam oleh Diskominfo,” ujarnya.
Walaupun begitu, dirinya tetap mengakui bahwa ada kesalahpahaman komunikasi antar OPD pelaksana pelantikan kemarin, dari BKD, Diskominfo, dan Prokompim Setda Pemalang. Hal ini menjadi poin evaluasi untuk selanjutnya dapat lebih menjalin komunikasi agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.
Sementara itu, Titi Resmianty selaku Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Pemalang langsung memberikan materi peliputan kepada awak media yang ingin meliput kegiatan Pelantikan Sekda Pemalang, Selasa (19/9). Terkait garis merah di depan ruangan yang disiapkan, bukan sebuah garis larangan untuk memasuki ruangan, tetapi garis batas yang biasa digunakan dalam wawancara langsung agar narasumber dan pewawancara dapat tetap nyaman.
“Kita sudah berikan materi informasi terkait pelantikan kemarin tanpa mengurangi isinya, dan ada pers release untuk media agar lebih mudah. Untuk garis itu sebenarnya sudah sering dipakai, namun mungkin karena penempatan kemarin, sehingga salah persepsi. Tetapi kami tekankan pelaksanaan Pelantikan Sekda itu dilakukan terbuka untuk umum dan wartawan boleh meliput,” tegasnya. (fan/abd)