SLEMAN, Joglo Jogja – Komunitas pecinta anggrek Kabupaten Sleman kembali menggelar Festival Anggrek Vanda Tricolor (FAVT) ke enam. Kegiatan itu, dihelat sebagai upaya melestarikan habitat tanaman anggrek yang banyak ditemukan di hutan lereng Gunung Merapi.
Ketua Panitia Festival Anggrek Vanda Tricolor 6 (FAVT 6) Endah Sri Widiastuti mengatakan, penyelenggaraan FAVT 6 Tahun 2023 merupakan kolaborasi berbagai pihak. Di antaranya Titi Ochid sebagai inisiator, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Kabupaten Sleman.
“Selain itu juga kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY, BUMD, perusahaan swasta dan berbagai pihak yang peduli upaya pelestarian dan pengembangan Anggrek Vanda Tricolor baik dari DIY maupun luar DIY,” terang Endah, Kamis (21/9).
Endah menambahkan, festival anggrek itu diselenggarakan juga untuk memperingati Hari Pariwisata Kabupaten Sleman. Ia berharap, kegiatan itu dapat diselenggarakan setiap tahunnya dan menjadi salah satu Kalender Pariwisata Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Inisiator FAVT, Sri Suprih Lestari yang juga pemilik Kebun Anggrek Titi Orchid menuturkan, festival tahunan yang mulai digelar pada 2015 itu, bertujuan untuk melestarikan Anggrek Vanda Tricolor Lindley Var Suavis yang berhabitat di lereng Gunung Merapi.
“Anggrek Vanda Tricolor banyak ditemukan di lereng Gunung Merapi. Hingga kini menjadi simbol dari Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Menurutnya, Anggrek Vanda Tricolor memiliki bunga yang indah berwarna dasar putih, dengan pola totol-totol berwarna merah keunguan. Namun, saat ini keberadaan anggrek Vanda Tricolor di habitat asalnya terus berkurang karena pengambilan secara berlebihan (overgathering).
“Terlebih adanya kerusakan hutan karena aktivitas erupsi dan penebangan liar. Selain itu, banyak masyarakat yang belum mengenali kekayaan anggrek kawasan lereng Gunung Merapi tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, FAVT bertujuan menginformasikan, memperkenalkan, dan mengedukasi masyarakat mengenai jenis-jenis anggrek yang terdapat dalam kawasan Gunung Merapi dan anggrek spesies/endemik di Indonesia. Menurutnya, upaya nyata konservasi Anggrek Vanda Tricolor akan optimal bila dibarengi dengan upaya peningkatan budidaya dan pengembangannya, sekaligus terkait dengan potensi ekonominya.
“Berkaitan dengan hal itu, maka tema FAVT 6 tahun 2023 adalah membangun industrialisasi pariwisata melalui konservasi dan pengembangan Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengaku, sangat mendukung kegiatan tersebut. Pasalnya pelestarian Anggrek di Sleman sangat diperlukan.
Ia menuturkan, sebelum adanya erupsi merapi varietes Anggrek Vanda Tricolor sangat banyak bermekaran di Bumi Sembada. Namun, saat ini sudah mulai mengalami penurunan. Sehingga, diperlukan peremajaan kembali agar bunga iconik Sleman itu tidak punah.
“Untuk membangkitkan agar tumbuh kembali, kita harus berusaha untuk melakukan peremajaan memperbanyak varietesnya agar bunga ini makin dicintai masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap, keberadaan bunga itu tidak akan punah. Selain itu kegiatan itu diharapkan bisa masuk dalam kalender of event Dispar Sleman.
“Semoga kedepan makin banyak varietas bunga ini, dan makin di cintai. Saya juga minta tolong kepada pecinta anggrek. Jika ingin melakukan budidaya jangan mengambil dari yang sudah ada di lereng merapi. Supaya varietes disana tetap terjaga,” pintanya. (bam/all)