270.000 Liter Air Bersih Disalurkan untuk Warga

SIAGA: Petugas dari BPBD Sleman saat melakukan droping air bersih untuk warga di Bumi Sembada, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman sudah melakukan droping 54 tangki air bersih kepada warga selama musim kemarau. Jumlah tersebut setara dengan 270.000 liter air bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan, pihaknya sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan pada 1 Agustus sampai 31 Oktober 2023. Adapun yang sudah terdampak di tahun ini ada di wilayah lereng Gunung Merapi dan Sleman bagian barat.

“Setidaknya ada dua RT di Padukuhan Kaliurang Timur, Hargobinangun, dan Pakem yang mengalami krisis air bersih,” terangya kepada Joglo Jogja, Senin (25/9/23).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, beberapa wilayah tersebut mengalami kekurangan lantaran mata air Kletak yang selama ini memasok kebutuhan air masyarakat debitnya menurun drastis. Hal itu menyebabkan warga tidak memiliki cukup air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Droping air sudah kami lakukan dengan mengisi bak penampungan warga. Lalu disalurkan lewat pipa secara gravitasi,” tambahnya.

Makwan menambahkan, BPBD Sleman juga sudah melakukan droping air di wilayah Kalurahan Sumberarum, Moyudan tepatnya padukuhan Sejati. Ia menyebut, di wilayah itu sumur warga mengalami penurunan pasokan air bersih lantaran muka air Sungai Progo menurun.

“BPBD Sleman pun melakukan penyedotan air dari Sungai Progo sejauh 100 meter ke arah permukiman warga. Agar kemudian air bisa meresap lalu tersaring ke dalam tanah untuk masuk ke dalam sumur. Setelah air masuk ke sumur, dipompa di bak penampungan,” tutupnya. (bam/mg4)