KOTA, Joglo Jogja – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mulai melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada siswa sekolah dasar (SD) hingga November mendatang. Hal ini dilakukan untuk memberikan imunisasi lanjutan Campak dan Rubela (MR), Human Papiloma Virus (HPV), Diphteria Tetanus (DT), dan Tetanus diphteria (Td).
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan, BIAS merupakan program nasional yang menyasar siswa kelas 1, 2, 5, dan 6 SD. Anak kelas 1 dan 2 akan mendapatkan imunisasi MR dan DT, siswa kelas lima dan enam mendapatkan imunisasi Td. Sedangkan untuk perempuan kelas lima dan enam akan mendapatkan imunisasi HPV,
“Bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit campak, rubella, difteri, tetanus, dan kanker serviks,” ungkapnya, belum lama ini.
Lana menambahkan, dalam pelaksanaannya, petugas Puskesmas akan mendatangi sekolah yang ada di Kota Yogyakarta untuk pelaksanaan imunisasi. Dimana sebelumnya, telah dilakukan pendataan dan pemetaan sekolah dan jumlah siswa yang mendapat imunisasi berdasarkan jenisnya, sesuai lingkup wilayah kemantren.
“Sasarannya tidak hanya anak usia SD yang bersekolah di satuan pendidikan formal saja. Tapi secara umum anak usia enam dan tujuh tahun, serta usia 11 dan 12 tahun. Dengan catatan silakan para orang tua datang ke Puskesmas terdekat sesuai domisili. Terkait jadwal pelaksanaan imunisasi di sekolah, dari tiap Puskesmas melakukan koordinasi dengan pihak sekolah,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, memberikan imunisasi kepada anak secara lengkap merupakan bagian dari pemenuhan hak untuk hidup sehat dan mendapat layanan kesehatan yang layak. Sehingga dirinya mengimbau kepada para orang tua, agar memberikan imunisasi lanjutan sesuai progam dan anjuran pemerintah.
“Pemberian imunisasi ini tujuannya untuk meningkatkan imunitas anak, mencegah penularan penyakit, kecacatan, dan kematian anak akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Harapannya para orang tua memiliki kesadaran tersebut. Aksesnya juga mudah dan tidak dipungut biaya,” tambahnya.
Kesadaran para orang tua untuk memberikan anak imunisasi secara lengkap dan rutin, imbuh Lana, tidak jarang terkendala kekhawatiran mereka terhadap adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami anak. Padahal jenis dan dosis imunisasi wajib mulai dari bayi, balita, dan usia anak sudah berdasarkan penelitian valid dan teruji keamanannya.
“Orang tua tidak perlu khawatir, selama anak sedang dalam kondisi sehat kemudian mendapat imunisasi tentu akan aman. Tidak semua anak mengalami KIPI. Ketika ada pun itu ringan dan tidak membahayakan, justru dengan imunisasi itu anak akan bertambah imunitasnya, dan terhindar dari bermacam penyakit,” tandasnya. (riz/mg4)