BANTUL, Joglo Jogja – Padukuhan Sendangsari, Kalurahan Terong, Kapanewon Dlingo, menggelar Merti Dusun, Kamis (28/9). Dengan kreativitas dan keunikan tersendiri, masing-masing RT menunjukkan berbagai seni budaya.
Di antaranya dengan membawa gunungan yang diarak, penampilan tari dan sebagainya. Serta kostum hasil olahan dari barang-barang bekas, sebagai wujud menjadi lingkungan.
“Makna dari Merti Dusun sendiri merupakan ungkapan rasa terima kasih warga kepada sang pencipta, karena telah diberi hasil panen yang melimpah dan juga kesehatan. Rasa syukurnya diaplikasikan dengan sedekah bumi,” ungkap Penanggung Jawab Dukuh Sendangsari, Suyadi Hardi Utomo.
Tradisi dari nenek moyang ini, lanjutnya, dilaksanakan setiap tahun. Lantaran, memberikan dorongan bagi warga untuk berkumpul bersama. Bahkan, setiap RT berlomba-lomba membuat pertunjukan seni untuk hiburan masyarakat.
Pihaknya mengungkapkan, saat ini tradisi budaya sudah mulai tergerus. Kegiatan semacam ini merupakan cara yang paling memungkinkan untuk terus menjaga budaya. Sehingga, agar terus eksis sampai kapanpun.
“Hal yang baik kenapa tidak dilanjutkan. Barangkali sebagian ada yang mengatakan itu musyrik. Tapi kami tidak berpikir soal itu, agama kita jalan, budaya tidak kita tinggalkan,” ungkapnya.
Sementara itu, acara ini dibiayai secara swadaya oleh masyarakat. Setiap kartu keluarga (KK) iuran sebesar Rp 350 ribu. Sehingga menjadikan masyarakat sangat antusias mengikuti gelaran ini.
“Mereka sangat antusias. Bahkan rela merias diri dengan make up, menyewa busana, serta membuat berbagai pernak-pernik yang ingin ditampilkan,” pungkasnya.(cr13/sam)