Pati  

Polisi Masih Dalami Kasus Penganiayaan Sopir di Jalan Pantura Juwana-Pati

KAWAL: PSP bersama pengurus DPC Sarbumusi Pati mendampingi pihak korban penganiayaan untuk memberikan keterangan ke Polsek Juwana, Senin (2/10/23). (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

PATI, Joglo Jateng – Kepolisian Sektor (Polsek) Juwana masih melakukan pendalaman terkait kasus penganiyaan sopir di jalan Pantura Juwana-Pati yang terjadi beberapa pekan lalu. Pasalnya, hingga kini identitas pelaku penganiayaan tersebut belum diketahui.

Pihak kepolisian mengaku masih kesulitan mendapatkan barang bukti di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polsek Juwana pun memanggil pihak korban atau pelapor untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus penganiayaan tersebut, Senin (2/10).

“Kita masih dalami lagi. Masih perlu bukti di lapangan. Ini mendengarkan saksi kalau korban dianiaya. Saksi hanya mendengarkan cerita. Kalau saksi di TKP sementara tidak ada,” ujar Kanit Reskrim Polsek Juwana, Ipda Moh Sayfudin, Senin (2/10/23).

Setelah mendengarkan keterangan saksi, lanjut dia, Polsek Juwana akan kembali mencari petunjuk di lapangan. Mengingat pihaknya juga telah mendapatkan informasi dari pihak korban bahwasanya pelaku penganiayaan tersebut merupakan sopir dari salah satu perusahaan.

“Perusahaannya harus spesifik. Nanti setelah mendapatkan bukti dari CCTV, kita baru bisa panggil perusahaan dari mananya kan kelihatan,” terang Ipda Moh Sayfudin.

Ketua Paguyuban Sopir Pati (PSP), Muhammad Syahidul Anam memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah bergerak untuk menindaklanjuti laporan dari korban penganiayaan. Pihaknya berharap kasus tersebut segera diselesaikan.

“Tentunya kami senang kasus ini mulai ditangani serius oleh pihak berwenang. Harapan kami semoga pelaku yang menganiaya Pak Sukirno (korban penganiayaan) bisa segera diketahui untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Anam, sesuai mendampingi pihak korban untuk memberikan keterangan ke Polsek Juwana.

Meksipun demikian, komunitas para sopir yang dinaungi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Pati ini meminta agar pihak kepolisian gerak cepat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari terjadinya konflik di jalanan.

“Kasus ini harus cepat selesaikan supaya tidak terjadi hal yang inginkan. Karena para sopir-sopir kemarin mau sweping di jalan Pantura untuk mencari pelaku. Mereka mengenali pelaku dari perusahaan mana,” tegasnya.

Selain itu, Anam memberikan saran kepada pihak kepolisian untuk mengecek CCTV yang berada di sepanjang lokasi kejadian menuju ke arah Pati Kota. Dari keterangannya, ada CCTV milik Dinas Perhubungan (Dishub) Pati yang terpasang sepanjang ruas jalan tersebut.

“Polsek seharusnya juga melihat CCTV terpasang dari Hotel Antiek (tempat penganiayaan) ke arah barat. Karena sepanjang jalan itu pastinya ada CCTV milik Dishub,” pungkasnya.  (lut/fat)