KETERTARIKAN pada isu perempuan di Indonesia menjadikan Elviana Feby Dwijayanti terus bergelut menjadi seorang penggiat kesetaraan gender. Menurut Feby, sapaan akrabnya, minatnya itu menjadi wadah untuk dirinya belajar dan berkembang menjadi perempuan yang lebih percaya diri dan mandiri.
“Dulu waktu maba (mahasiswa baru) saya dikasih buku oleh seorang senior, buku muslimah yang diperdebatkan karya Kalis Mardiasih. Dari buku itu saya menjadi kepo dan mulai banyak ikut diskusi tentang gender hingga sekarang,” kata gadis kelahiran 2001 itu pada Joglo Jateng, Senin (9/10/23).
Sebagai seorang perempuan, lanjut Feby, menyuarakan dan mendukung hak-hak perempuan sudah seperti kewajiban. Dirinya merasa seperti belajar ketika membicarakan berbagai isu perempuan ini.
“Karena sebagai perempuan saya merasa dekat dengan diri sendiri ketika kita membicarakan isu-isu perempuan atau membaca buku dari para tokoh wanita yang menyuarakan akan hal tersebut,” ujarnya.
Perempuan yang lahir di Malang itu bahkan mengemas isu perempuan dalam skripsinya. Yaitu berjudul Dinamika Terjemahan Ayat-ayat Bernuansa Gender dalam Al-Quran dan Terjemahnya Kementerian Agama Tahun 1965-2019 (Studi Wacana Kritis Teun A. Van Dijk).
“Ndelalah skripsi saya juga mengangkat isu perempuan. Padahal awalnya nggak bermaksud ambil itu. Pada kesempatan itu juga saya merasa sangat berkesan karena bisa wawancara dengan beberapa penerjemah dan menemukan sisi bahwa perbedaan pendapat itu menjadi kekayaan,” ungkapnya.
Feby kini aktif mengisi berbagai diskusi bedah buku. Dirinya pun aktif menyuarakan pesan-pesan perjuangan perempuan melalui akun instagramnya @elviafeby12.
“Perempuan itu butuhnya percaya diri. Ekspresikan saja apa yang kamu bisa, karena dengan kepercayaan diri ini secara tidak langsung bisa memberikan motivasi bagi perempuan lain di sekitarnya,” pesannya. (luk/gih)