Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran PPKn

Oleh: Ning Suhartati, S.H
Guru PPKn SMP N 5 Pemalang

BELAJAR dalam paradigma pendidikan di Indonesia bukan hanya mengubah perilaku siswa. Namun juga untuk membentuk karakter siswa itu sendiri. Secara akademik, pendidikan karakter dimaksud sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang tujuannya mengembangkan kemampuan siswa. Yakni untuk memberi keputusan baik atau buruk, memelihara yang baik, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan berkarakter baik. Pendidikan Pancasila menjadi wahana untuk mempersiapkan generasi muda dengan bekal cukup mumpuni dalam pergaulan kehidupan yang dibutuhkan.

Kemampuan berpikir kritis, tanggung jawab, mempunyai sikap dan tindakan yang demokratis    menjadi media pendukung dalam pembentukan karakter bangsa. Kondisi generasi muda Indonesia dewasa ini dalam posisi yang cukup memprihatinkan dengan menurunnya semangat belajar. Untuk itu, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa.

Para pendahulu kita juga sudah merumuskan bagaimana pendidikan itu harus berjalan. Ki Hajar Dewantara dalam buku 60 Tahun Taman Siswa telah berpikir lebih jauh cara membangun pribadi bangsa melalui pendidikan.

Menurutnya, mengasah kecerdasan budi adalah hal yang utama. Karena dapat membangun budi pekerti dari manusia dengan baik dan kokoh. Sehingga dapat mewujudkan kepribadian dan karakter yang baik.

Pendidikan karakter merupakan suatu keharusan karena dinilai mampu menjadikan peserta didik menjadi cerdas, memiliki budi pekerti, dan sopan santun. Sehingga peserta didik bermakna sebagai anggota masyarakat yang baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat secara umum dan luas. Pendidikan karakter yang bermoral dan berbudi pekerti yang luhur dituang dalam mata pelajaran PPKn yang dilaksanakan di setiap jenjang sekolah.

Penanaman pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini. Maka keberhasilan pendidikan karakter akan menjadi pondasi yang baik untuk membangun kepribadian siswa pada jenjang pendidikan berikutnya dan pada kehidupan masyarakat pada umumnya.

Peran guru sangatlah penting dalam menumbuh-kembangkan karakter positif bagi para siswa. Selama ini pendidikan karakter ditanamkan melalui mata pelajaran PPKn. Dengan demikian, guru merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter. Khususnya di SMP Negeri 5 Pemalang. Ada beberapa strategi yang harus dilakukan dalam menerapkan pendidikan karakter melalui pembelajaran PPKn.

Pertama, guru harus memahami dengan baik mengenai konsep dan indikator karakter yang hendak diinternalisasikan kepada peserta didik yang diwujudkan dalam silabus dan RPP. Kedua, guru mengembangkan pembelajaran aktif dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk menanamkan nilai berpikir logis, kritis, dan kreatif serta inovatif. Selanjutnya, guru memberi teladan kepada siswanya dalam mengimplementasikan nilai-nilai berbasis karakter.

Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, pembelajaran dirancang oleh guru sendiri. Tujuannya agar pembelajaran lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh anak didiknya. Kemudian dapat membiasakan kedisiplinan, serta menciptakan suasana yang kondusif.

Mudah-mudahan dengan diterapkannya pendidikan karakter melalui mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Pemalang, semua potensi kecerdasan anak-anak dilandasi oleh karakter-karakter yang dapat membawa mereka menjadi orang-orang yang bisa diharapkan sebagai penerus bangsa. Selanjutnya makin menjadi bangsa yang berpegang pada karakter yang kuat dan beradab. (*)