MTsN 5 Sleman Terapkan Digitalisasi di Sekolah dengan Presensi QR Code

ANTRE: Siswa MTsN 5 Sleman saat bergantian melakukan absensi di depan kelas, Selasa (10/10). (DOK SEKOLAH/JOGLO JOGJA)

PERAN teknologi sangat berpengaruh pada era digital untuk interaksi antar manusia dan pendidikan. Hal itu seperti yang dilakukan MTsN 5 Sleman menerapkan presensi secara digital dengan QR Code. Sebab dengan cara itu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbagai operasional maupun pelayanan di suatu madrasah.

Kepala MTs Negeri 5 Sleman Busyroni Majid mengatakan, demi meningkatkan layanan transformasi digital, pihaknya mulai menerapkan presensi barcode untuk mengetahui kehadiran siswa. Setelah sebelumnya juga telah menggunakan teknologi QR Code untuk perizinan keluar-masuk bagi siswa.

“Presensi barcode ini kami lakukan sebagai pengganti presensi manual. Sehingga QR Code itu merupakan solusi untuk mempermudah mengawasi kehadiran peserta didik. Selain paperless, dengan sistem barcode ini menunjukkan bukti MTsN 5 Sleman sebagai madrasah digital,” ungkapnya Selasa (10/10).

Ia juga mengungkapkan, Presensi barcode hadir sebagai solusi absensi siswa yang mudah, murah, efesien, transparan dan akuntabel. Untuk memonitoring kehadiran siswa di madrasah, bapak/ibu guru cukup menggunakan gawai. Dengan aplikasi scan barcode yang ada di smartphone,  seluruh siswa dapat melakukan presensi langsung ketika sudah sampai di Sekolah.

“Kami berharap inovasi ini bisa membantu, dalam digitalisasi yang  cepat seperti sekarang. Dengan adanya absen Masuk bagi peserta didik sangatlah berinovasi menuju paket digitalisasi selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu wali kelas 7 Fety Risdiyati mengungkapkan, sangat mengapresiasi dengan adanya program presensi digtal bagi peserta didik berbasis Qr Code. Lantaran menurutnya, ini dapat memudahkannya dalam memantau siswa dan yang berangkat.

“Kegiatan ini saya nilai sangat efektif dan luar biasa, karena inovasi ini semua wali kelas dan guru dapat melakukan monitoring bersama kehadiran peserta didik di sekolah,” pungkasnya. (riz/all)