Oleh: Arsi Prahesti, S. Pd
Guru SDN 02 Cangak, Kec. Bodeh, Kab. Pemalang
MUATAN pelajaran bahasa Jawa merupakan muatan lokal yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang menetapkan Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal yang diterapkan di sekolah.
Pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa sekolah dasar dilihat dari standar isi yang lebih menekankan pada berbagai materi. Seperti Unggah-ungguh Basa, Kesenian Jawa, Aksara Jawa, Wayang, dan Tokoh Kepahlawanan Jawa.
Salah satu materi yang menjadi kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Jawa di SDN 02 Cangak kelas 6 adalah materi Aksara Jawa. Hal ini karena peserta didik merasa kesulitan membedakan aksara Jawa yang bentuknya hampir sama.
Agar peserta didik dapat memahami pembelajaran aksara Jawa dengan baik, maka guru berupaya untuk menjelaskan materi aksara Jawa dengan baik dan didukung oleh media pembelajaran yang menarik. Hal ini bertujuan untuk menarik minat belajar siswa serta membantu meningkatkan hasil belajar materi aksara Jawa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan media pembelajaran berupa kartu aksara Jawa. Media kartu mengandung unsur materi pelajaran dan permainan. Selain itu, media kartu aksara Jawa ini dapat dibuat dengan mudah oleh guru dan peserta didik dengan menggunakan kertas karton yang berwarna agar lebih menarik.
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain (2010:120) menjelaskan, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Kartu merupakan media pembelajaran karena di dalamnya terdapat informasi yang dapat dipelajari oleh peserta didik seperti gambar maupun keterangan. Penggunaan media kartu aksara Jawa ini dapat memotivasi siswa untuk belajar dan meningkatakan hasil belajar tanpa merasa terbenani dengan situasi pembelajaran yang kaku dan membosankan.
Sebagaimana media pembelajaran lainnya, media kartu juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan media kartu di antaranya (a) mudah dibawa (praktis), (b) mudah dibuat, (c) mudah disimpan, karena ukurannya yang tidak memerlukan tempat yang besar. (d) Cocok digunakan untuk kelompok, (e) dapat dijadikan sebagai permainan yang menyenangkan, (f) meningkatkan interaksi antar siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. (g) Merangsang kemampuan berpikir siswa, dan (h) meningkatkan motivasi belajar siswa.
Di samping sejumlah kelebihan seperti yang dijelaskan di atas, media kartu juga memiliki beberapa kekurangan. Antara lain mudah rusak, hanya berbentuk visual saja, tidak ada audionya, dan siswa bisa cepat bosan jika metode pengajarannya kurang menarik. (*)