Kudus  

Visitasi Akreditasi Perpustakaan Sekolah Dimulai

PRESTASI: Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakhoris saat mengunjungi perpustakaan desa dan sekolah beberapa waktu lalu. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakan Nasional RI melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKPUS) Kudus mulai melakukan penilaian akreditasi. Penilaian akan dilakuak di 10 perpustakaan sekolah mulai hari ini.

Diantaranya SMP 1 Jati, SMP Al Ma’ruf, SMP 2 Undaan, SMP 4 Kudus, SMP 3 Kudus, SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Kemudian SD 06 Cendono, SD 1 Jati Kulon, SD 2 Wergu Wetan dan MAN 2 Kudus. Waktu pelaksanaan penilaian tersebut 18-21 Oktober 2023.

Sebelum itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus secara rutin melalukan mentoring dan relaksasi akreditasi. Pembinaan dan pendampingan perpustakaan sekolah ini dilakukan Januari hingga September 2023.

Kepala Arpusda Kudus, Sam’ani Intakoris mengungkapkan, akreditasi ini dilakukan agar  penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan sekolah sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Pihaknya membeberkan, fokus pembinaan adalah sembilan komponen penilaian.

“Layanan,  kerja sama, koleksi, pengorganisasian bahan perpustakaan, sumber daya manusia, ruang dan sarana prasarana. Termasuk juga anggaran, manajemen perpustakaan, perawatan koleksi perpustakaan,” bebernya saat ditemui Joglo Jateng di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kudus Selasa (17/10/23).

Perihal target, dirinya mengungkapkan bahwa dari visitasi akreditasi perpustakaan ini, ia menargetkan agar nantinya bisa meraih nilai ‘A’. Ia berharap dengan adanya akreditasi tersebut perpustakaan dapat semakin baik.

“Terkait akreditasi ini, kami berharap menargetkan nilainya paling tidak bisa meraih B” kata Sam’ani

Dikatakan Sam’ani, tidak gampang memenuhi standar nasional. Maka hasilnya tergantung bagaimana kondisi perpustakaan masing-masing sekolah. Yang pasti, pihaknya sudah berusaha menggali sekolah sesuai dengan SNP perkembangan perpustakaan juga menjadi lebih baik.

“Karena dirasa persiapan sudah matang, hasil akan kita serahkan sesuai kemampuan,” tegasnya.

Secara per data, pada 2019 hingga 2022 terdapat 38 perpustakaan yang telah terakreditasi. Pihaknya memaparkan, pendampingan bagi sekolah di Kudus dilakukan per 10 dengan tujuan utamanya adalah akreditasi.

“Semoga saja 10 sekolah ini nanti bisa lolos agar total adalah 48. Agar bulan depan, kami bisa lanjut melakukan mapping perpustakaan desa berbasis inklusi,” pungkasnya. (cr8/fat)