Belajar dan Berfikir Kreatif Matematika dengan LKS Open Minded

Oleh: Sarotun, S.Pd
Guru SDN 01 Ketapang, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

PEMBELAJARAN matematika memiliki tujuan untuk untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Dalam usia dini, setiap anak mulai memasuki tahap kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan dapat menarik kesimpulan dari informasi yang didapatkan. Kemampuan ini sangat penting dikembangkan karena dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam bidang matematika maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan bernalar yang dimiliki tidak dapat terpisahkan dari kebenaran dalam materi matematika. Pembelajaran matematika akan lebih mudah dipahami dan dimengerti dengan adanya kemampuan.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan dasar bagi penerapan konsep matematika pada jenjang selanjutnya, sehingga perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Agar hasil belajar siswa dapat meningkat, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Dalam memberikan evaluasi pembelajaran, guru juga hanya memberikan soal atau masalah matematika sebatas rumus yang disajikan saja. Hal itu akan menyebabkan siswa tidak tahu konsep dasar dari materi tersebut.

Dalam pembuatan soal cerita yang berbasis masalah, guru juga belum begitu menguasai. Sehingga hanya mengambil soal-soal dari buku paket siswa dan LKS yang model soalnya tidak jauh berbeda dengan buku paket yang diberikan oleh sekolah. Hal tersebut tentunya menjadi permaslahan yang harus ditanggapi dan ditangani dengan serius demi kemajuan pembelajaran.

Kemampuan penguasaan konsep matematis sangat penting untuk mengembangkan penalaran dan kreativitas dalam memecahkan masalah. Sehingga kemampuan tersebut perlu diasah dan ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan serta metode pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran dengan pendekatan open ended memiliki karakteristik. Yaitu dengan memberikan permasalahan yang bersifat terbuka, terutama yang bersifat kontekstual, dan memilki beberapa alternatif jawaban.

Menurut Juwita, dkk., pendekatan open ended dapat membangun kemampuan berpikir kritis siswa. Kreativitas dapat memunculkan pemahaman konsep matematis, ide-ide, gagasan, pola, serta mengembangkan kreativitas siwa dalam matematika. Proses pembelajaran matematika harus disertai dengan pemahaman. Hal ini dikarenakan pemahaman konsep menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran matematika.

LKS yang saat ini digunakan belum mengakomodasi kebutuhan siswa untuk mengembangkan pemikiran kreatifnya. LKS dari segi bentuk belum mengundang ketertarikan atau minat siswa untukmenggunakannya. Hal ini disebabkan karena LKS yang miskin warna dan gambar, terbuat dari kertas tipis, dan berwarna buram. Bertolak belakang dengan karakteristik siswa SD yang menyukai berbagai warna.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan LKS berbasis masalah terbuka yang dapat mengakomodasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan proses berpikir kreatifnya. Solusi untuk masalah yang terjadi di lapangan saat ini adalah dengan merancang LKS yang berbasis masalah terbuka atau LKS berbasis open ended problem.

Pembelajaran dengan pendekatan open ended dimulai dengan mempresentasikan permasalahan open-ended terlebih dahulu. Kemudian pembelajaran diproses dengan menggunakan banyak jawaban benar untuk memberikan siswa pengalaman dalam menemukan sesuatu yang baru.

Masalah yang terbuka akan membuat siswa mencari solusi yang terbuka pula. Solusi atau pemecahan masalah dapat dicari dari berbagai cara. Hal ini, yang membuat pendekatan open ended menjadikan siswa kreatif dalam belajar matematika.

Dalam pendekatan open ended, disajikan masalah yang memiliki penyelesaian yang beragam. Tujuannya agar siswa dapat menemukan teknik dan cara yang berbeda untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Artinya, siswa diberi kesempatan dan keluasan untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kreativitasnya masing-masing.

Implementasi LKS berbasis pendekatan open ended dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui kegiatan yang menyajikan masalah-masalah terbuka. Sehingga siswa dapat aktif, kreatif, dan lebih terlatih dalam menyelesaikan masalah pada LKS. (*)