SEMARANG, Joglo Jateng – Pertemuan anggota PKK menjadi agenda bulanan yang dilaksanakan satu kali dalam sebulan. Pada Selasa (10/10/2023), Tim Penggerak PKK RW 06 Dusun Muludan, Desa Tlompakan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mengadakan kegiatan pertemuan rutin tersebut. KKN Reguler 81 Posko 13 UIN Walisongo turut serta dalam agenda ini.
Salah satu topik yang dibicarakan yaitu mengenai masalah stunting, yakni kondisi dimana anak memiliki tinggi badan lebih pendek dari standar usianya.
Faktor-faktor seperti gizi buruk, akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang tidak memadai, dan pendidikan tentang gizi yang minim dapat menjadi penyebab stunting.
Hartati selaku Ketua PKK RW 06 mengatakan, di Desa Tlompakan, stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian serius. Karena terdapat 5 anak yang diketahui mengalami stunting.
“Kondisi ini menghambat potensi generasi muda, mengurangi produktivitas, dan mengancam kemajuan sosial-ekonomi desa,” ungkapnya
Upaya untuk mengatasi stunting, kata dia, harus dimulai dengan peningkatan gizi masyarakat. Puskesmas dan posyandu harus berperan aktif dalam memberikan penyuluhan tentang gizi yang seimbang dan pentingnya asupan nutrisi yang memadai bagi pertumbuhan anak.
“Diperlukan upaya bersama untuk mengatasi stunting dan memastikan anak-anak memiliki masa depan yang lebih baik,” kata Hartati.
Langkah awal yang baik dilakukan, kata dia, adalah dengan memberikan bantuan makanan yang kaya gizi kepada balita yang mengalami stunting.
Pemanfaatan Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat membantu pemantauan pertumbuhan balita secara berkala. Kenaikan berat badan minimal dengan standar anak-anak setiap kali menimbang adalah indikator yang harus diawasi.
Selain itu, pemberian makan bayi dan anak (PMBA) juga harus dijalankan sesuai dengan pedoman untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Mengatasi stunting di Tlompakan, kata Hartati, membutuhkan keterlibatan aktif dan kolaborasi dari seluruh komunitas.
Dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan puskesmas, posyandu, poswindu, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan angka stunting akan berkurang secara signifikan.
Memberikan nutrisi yang baik sejak dini, mendidik masyarakat tentang gizi yang seimbang, dan memantau tumbuh kembang anak adalah langkah penting menuju generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan unggul. (*/mg4)