KUDUS, Joglo Jateng – Polres Kudus sukses mengungkap kasus penusukan anak remaja penjual sayur yang berusia 17 tahun yang telah meninggal dunia. Sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi di Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jumat (17/10) lalu.
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP R Danang Sri Wiratno menjelaskan, terkait kasus penusukan itu terjadi pada Jumat (17/10) di lapak milik tempat berjualan Siti. Yakni Dusun Panjang. Kala itu, dirinya sedang mengajak korban untuk membantunya berjualan.
“Kejadiannya saat itu ibunya mengajak korban untuk berjualan. Lalu ditengah berjualan tiba-tiba di datangi dua orang dan langsung di keroyok,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Rabu (18/10/23).
Setelah kejadian yang menimpa anaknya, kata dia, Siti kemudian melapor ke pihak polisi agar dilakukan penyelidikan. Usai menerima laporan, pihaknya segera mendatangi tempat tersebut untuk kemudian melakukan pengecekkan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saat pengecekan kami menemukan alat bukti berupa satu gunting yang digunakan untuk menusuk korban,” bebernya saat konferensi pers.
Selain itu, korban berinisial (NIS) yang ditusuk oleh pemuda tak dikenal dibawa ke Rumah Sakit. Menurut hasil pemeriksaan, ditemukan luka pada kepala dan perut. Akan tetapi, setelah dirawat intensif selama satu bulan korban dinyatakan meninggal dunia.
“Tersangka ini kami identifikasi selama 8 bulan. Dan tersangka kami amankan saat berada di wilayah Tangerang. Tersangka ini inisialnya J. Untuk lainnya sedang dalam pencarian dan masih DPO, berinisial A,” tuturnya.
Lebih lanjut, untuk penangkapan tersangka terjadi pada bulan Agustus 2023 yang lalu. Sedangkan motifnya si J hanya membantu A dalam melakukan pengeroyokan kala itu. Hal tersebut dilakukan karena ada selisih paham dengan korban.
“Si J ini motifnya hanya membantu Asep. Untuk sanksi yang dikenakan yakni 12 tahun. Peran si J ini ialah memukul kepala korban,” tandasnya.
Sementara itu, J selaku tersangka berujar bahwa motif yang dilakukan kepada NIS sebenarnya tak mengetahui jelasnya bagaimana. Yang mengetahui detail perkaranya kawannya.
“Motifnya itu dari temen saya, gatau jelas ceritanya. Saya hanya ikut mendatangi lapak dan mukul bagian kepala. Setelah terjadi pemukulan, akhirnya saya kabur ke Tangerang, dan kawan saya tidak tahu,” pungkasnya. (cr12/fat)