SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan program pengentasan kemiskinan. Terbaru, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Baznas dan PT Astra International dalam program tersebut.
Penjabat (PJ) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, penandatanganan kerjasama ini merupakan kerjasama lanjutan yang sudah dilakukan beberapa tahun belakangan. Melalui ini nantinya akan disalurkan ke masyarakat melalui beberapa program yang sudah ada. Seperti pembangunan rumah tak layak huni (RTLH), jambanisasi, dan juga memberian bantuan usaha modal.
“Kami bersama Ketua Baznas juga dari perwakilan PT Astra International Jakarta melaksanakan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Pemprov Jateng dengan Astra Internasinal dan juga nota kesepakatan bersama antara Pemprov Jateng dengan Baznas terkait tentang bagaimananmenangani kemiskinan ekstrem di Jateng. Ini tentu menjadi atensi dari Pemprov Jateng sejak beberapa tahun terakhir,” katanya usai rapat koordinasi pengentasan kemiskinan di Kantor Gubernuran, Kamis (19/10/23).
Sebagaimana diketahui kemiskinan di Jateng dari 37 juta penduduk terdapat 10 persen yang berada di garis kemiskinan. Kemudian sebanyak 1,90 persen ini kemiskinan ekstrem yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Jateng.
“Langkah-langkah ini terus kita lakukan dalam rangka untuk menurunkan kemiskinan ektrem. Alhamdulillah dari yang sebelumnya 14 persen sekarang menjadi 10 persen, ini sudah merupakan penurunan. Sesuai dengan target nasional di tahun 2024 nanti kita memaksimalkan untuk mencapai nol persen untuk kemiskinan ektrem,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji menuturkan, pengentasan kemiskinan jadi komitmen Baznas dan Pemprov Jateng. Komitmen bersama Pemprov tersebut akan diwujudkan dengan perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) dan program lainya. Untuk RTLH dikatakannya akan ada perbaikan 1.000 unit hingga tahun depan.
“Penyediaan jamban dan sumber air juga akan dilakukan hingga tahun depan,” tambahnya.
Darodji menambahkan, RTLH yang akan disasar sudah diverifikasi oleh Disperakim Jateng. Dari verifikasi tersebut Baznas bisa memastikan bantuan akan tepat sasaran.
“Untuk berbagai program pengentasan kemiskinan kami mengalokasikan 50 persen dari dana yang dimiliki Baznas tahun ini yang mencapai Rp 90 miliar. Jadi sekitar Rp 45 miliar dana yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan di Jateng tahun ini hingga tahun depan,” bebernya. (luk/gih)