Oleh: Ernisih, S.Pd
Guru SDN 02 Penggarit, Kec. Taman, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN matematika di sekolah dasar bertujuan membekali siswa dengan kemampuan berifikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Pembelajaran matematika merupakan salah satu materi yang sangat penting dan memiliki satu rangkaian yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan. Karena matematika merupakan pelajaran yang bersifat hierarki, maka setiap sub bab yang ada akan sangat berkaitan dengan sub bab berikutnya.
Pembelajaran matematika akan menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan apabila bahan pengajaran yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami. Sehingga bisa membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
Pembelajaran yang verbalistik dan menoton akan membuat siswa merasa bosan dan tidak serius dalam menerima pelajaran. Sehingga guru sebagai fasilitator harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran yang tepat. Di samping itu juga memiliki keterampilan dalam menggunakan suatu pendekatan tertentu dalam proses pembelajaran.
Supaya bahan pengajaran yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan metode dan teknik pembelajaran yang menarik dan tepat. Tujuannya untuk membantu dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dengan gembira.
Siswa kelas 1 sekolah dasar (SD) sering mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung mengurutkan bilangan. Sebagian besar siswa lambat dan tidak serius saat proses pembelajaran belangsung. Anak kelihatan cenderung pasif dan materi yang diberikan oleh guru sama sekali tidak membuat siswa tertarik untuk mempelajarinya.
Pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang membosankan dan kurang menyenangkan bagi siswa. Sehingga kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran tidak tercapai tuntas.
Dari berbagai permasalahan yang dihadapi siswa, guru mengadakan refleksi untuk melakukan perbaikan terhadap pembelajaran operasi mengurutkan bilangan dengan teknik yang bisa membuat siswa senang dan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Picture and Picture diharapkan bisa memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Suprijono (2014:236), gambar adalah media yang kuat untuk menarik perhatian siswa dengan permainan menyusun deretan logis dari susunan gambar acak.
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan Picture and Picture adalah pertama, guru meyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, meyajikan materi sebagai pengantar.
Ketiga, guru menujukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi. Keempat, guru menujuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Kelima, guru menayakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Keenam, dari alasan atau urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Ketujuh, guru memberikan kesimpulan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran.
Melalui model Picture and Picture siswa menjadi lebih semangat, aktif, dan memperoleh pemahaman tentang materi yang sedang dipelajari. Kesulitan dalam mengerjakan tugas mengurutkan bilangan diselesaikan dengan mudah. Siswa dapat dilatih berfikir logis dan sistematis berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktek berfikir.
Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti siswa dapat memahami materi operasi mengurutkan bilangan dan dapat dilatih berfikir logis dan sistematis dalam memecahkan kesulitan. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bisa menuntaskan hasil belajar siswa. (*)