SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman terus mengupayakan penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayahnya. Bar-baru ini, pihaknya telah membangun RTH di Kalurahan Tridadi, tepatnya di barat kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman.
Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristyani mengatakan, meskipun lokasi tersebut dulunya hanya lahan kosong yang kumuh. Namun, saat ini, di situ sudah menjadi taman dan akan dilakukan perbaikan kembali.
“Harapannya itu dapat menjadi ruang terbuka hijau. Nanti kalau sudah beberapa waktu kemudian, akan coba kita tanami tanaman sehingga akan menambah ruang terbuka hijau di Sleman,” terangnya, Selasa (24/10).
Epiphana menambahkan, RTH memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan masyarakat. Selain penyuplai oksigen, RTH juga bisa menjadi sarana rekreasi bagi anak-anak dan masyarakat.
Tak hanya itu, untuk memberikan fasilitas terbaik bagi masyarakat pihaknya juga terus melakukan percepatan revitalisasi Taman Denggung. Ditargetkan fasilitas umum itu, akan selesai akhir November 2023.
“Sampai saat ini telah berjalan 23 persen. Pembersihan untuk lokasi proyek telah dilakukan dan juga membuat dasarannya. Kami optimistis target akhir November selesai akan tercapai,” tergasnya.
Lebih lanjut, Revitalisasi Taman Denggung nantinya tidak hanya mencakup mempercantik kawasan patung Raden Ronggo Prawirodirjo, akan tetapi juga taman anak dan pembatas jalan. Diharapkan dengan adanya revitalisasi, kawasan tersebut lebih cantik, lebih ramah anak dan tidak gelap lagi.
Sementara itu, untuk taman bermain anak di kawasan Denggung Sleman saat ini banyak yang rusak akan diperbaiki. Selain itu, fasilitas bermain pun akan dilengkapi dengan harapan kawasan itu menjadi ramah anak.
“Yang jelas lebih cantik, lebih ramah anak untuk taman anaknya, dan untuk defider (pembatas jalan,red) lebih berwarna serta lebih asri. Nantinya kami harapkan kawasan itu tidak gelap lagi,” tambahnya.
Menurutnya, revitalisasi Taman Denggung adalah hal yang penting. Sebab, kawasan tersebut adalah wajah depan Kabupaten Sleman. Sehingga harus bisa menunjukkan ciri khas tersendiri.
“Harus bisa memberi gambaran oh ini Sleman,” lanjutnya.
Pihaknya juga sengaja melakukan, pemotongan pohon di defider lantaran ada beberapa pohon yang berdiri di defider kawasan depan Sleman City Hall yang beracun. Namun, pohon itu akan diganti asam Jawa.
“Untuk bunga di kawasan patung Raden Ronggo Prawirodirjo diganti bunga tabebuya agar kawasan itu semakin cantik,” tutupnya. (bam/all)