KUDUS, Joglo Jateng – Mahasiswa IAIN Kudus, Arinal Azka Firman Syah, turut menjadi pusat perhatian. Ia menjadi qori dalam acara Sidang senat terbuka dalam rangka wisuda program sarjana ke 35 dan Program Magister ke 17 Periode Oktober 2023. Kegiatan itu diselenggarakan di GOR IAIN Kudus, Sabtu (28/10).
Pria kelahiran Kudus ini merupakan penyandang difabel tuna netra. Dia mulai mempelajari dunia tilawah semenjak berada di bangku sekolah menengah pertama di Sekolah Luar Biasa Negeri Purwosari Kudus.
Rektor IAIN Kudus, Prof H Abdurrohman Kasdi, sangat bangga dan mengapresiasi tinggi atas prestasi Azka. Pihaknya juga mengaku akan menjadikan IAIN Kudus sebagai kampus yang ramah difabel.
“Kami akan mensupport kebijakan dan fasilitas untuk para mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Lebih lagi, di momen sumpah pemuda ini kita bisa merefresh kembali semangat sebagai generasi muda. Penerus perjuangan para pahlawan dalam membina. Sekaligus membangun nusa bangsa dan Negara,” tegasnya di sela-sela pelaksanaan Wisuda IAIN Kudus.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya alumni IAIN Kudus berperan di masyarakat. Dalam konteks lembaga, alumni menjadi juru bicara kesuksesan IAIN Kudus. Sementara, dalam konteks umum, alumni punya peran tinggi dalam mengamalkan ilmunya, ikut mencerdaskan masyarakat dan membangun peradaban umat.
“Kalau Bung Karno menyatakan datangkanlah 10 pemuda maka saya akan pindahkan gunung, saya akan merubah tatanan dan sekaligus membangun bangsa. Ini hanya 10 pemuda saja, sedangkan hari ini di ruangan ini ada 1.150 pemuda yang tentu ini akan menjadi luar biasa ini adalah kekuatan baru dan sekaligus jubir baru bagi IAIN Kudus,” tegasnya.
Wali Akademik, Fatma Laili Khoirun juga turut memberikan dukungan atas kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh Azka. Tak jarang Azka juga dilibatkan di berbagai acara kampus sebagai qori.
“Azka memang bukan tahfidz, tapi memang bisa cepet hafal beberapa ayat kalo qiro. Saya juga takjub. Mungkin itu kelebihan yg dimiliki, dibalik kekurangannya,” paparnya. (cr8/fat)