SEMARANG, Joglo Jateng – Semarak Hari Santri turut dirayakan oleh Yayasan Ar Rois Cedekia, Ngaliyan, Kota Semarang pada Sabtu (28/10/2023) malam. Acara bertajuk Ar Rois Santri Day 2023 ini dihadiri oleh wali santri dan para tamu undangan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Habib Muhammad Farid Bin Muthohar yang menyampaikan bahwa santri adalah satu-satunya makhluk Allah SWT yang paling aman kehidupannya. Sebab, santri terbiasa menertibkan waktu di segala hal. Khususnya dalam beribadah.
“Santri itu paling tertib waktu, paling rajin salat jemaah, dan bangun malam. Rajin baca Alquran dan baca wirid. Itu santri. Dengan terbiasa menertibkan waktu itu, maka akan terlihat hasilnya, yaitu keberkahan yang banyak. Setuju tidak setuju survei membuktikan,” ungkap Habib Farid dalam ceramahnya.
Ia pun berpesan kepada para wali santri untuk tidak khawatir ketika mempercayakan putra-putrinya belajar di pondok pesantren. Sebab hanya di pesantren lah seorang anak mampu mengumpulkan ilmu lahir dan batin dengan baik.
“Yang bisa mengumpulkan ilmu komplit itu cuma di pesantren, contohnya di Ar Rois ini. Bahasa Inggris bisa, bahasa Arab bisa, komplit bisa semuanya. Yang bisa mengumpulkan ilmu zahir dan batin itu hanya santri tok til dari ribuan manusia. Anda harus bangga anak anda di pondokkan,” ungkapnya.
Sebagaimana salah satu cerita dari Imam Syafi’i, lanjut Habib Farid, pada proses belajar anak di pondok pesantren, orang tua harus pasrah dengan apa yang diajarkan para pengasuh atau kiai. Karena tidak hanya ilmu yang akan dibawa, tapi juga adab dan akhlak yang baik.
“Pasrahkan pada pembina, ‘anak saya, tolong dijadikan tidak hanya pintar tapi benar. Karena banyak orang pintar tapi nggak benar’,” paparnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Ar-Rois Cendekia, H. Abdul Rouf M.Si K.Sos mengatakan bahwa santri bisa menjadi apapun, dimanapun tempatnya. Baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, maupun di pemerintahan.
“Sejarah sudah membuktikan bahwa santri bisa jadi apapun dan itu dan itu lahir dari santri. Saya meyakini suatu saat nanti insyaa Allah dengan dorongan, doa para orang tua, para kiai dan para Habaib, santri-santri Ar-Rois akan menempati posisi-posisi seperti itu,” ungkap Kasubdit Sarpras Kemenag RI itu dalam sambutannya.
Ia pun menyampaikan bahwa nama Ar Rois pada pondok pesantren ini memiliki dua makna yang sangat berarti untuk dirinya pribadi. Dimana nama tersebut diambil dari nama gabungan nama dirinya dan sang istri. Serta Ar Rois yang berarti ‘pemimpin’.
“Selain ada makna di samping dua nama yang saya gabungkan, Ar-Rois ada makna yaitu pemimipin. Dimana saya bermimpi, bercita-cita, berdoa. Semoga seluruh alumni Ar-Rois akan menjadi pemimpin-pemimpin di republik ini. Hari ini semoga doa semua yang hadir disini diijabah oleh Allah SWT, dan mimpi-mimpi kita, cita-cita kita dikabulkan,” harapnya. (luk/mg4)