PATI, Joglo Jateng – Kasus stunting di Kabupaten Pati masih menjadi perkejaan rumah bagi pemerintah daerah setempat. Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk mengentaskan kasus stunting tersebut.
Salah satunya yakni melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Program ini berjalan dengan menggunakan anggaran iuran dari para pejabat pemerintahan daerah. Dari mulai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Sejauh ini, melalui progam tersebut telah berhasil mengumpulkan iuran sebesar Rp 254,4 juta. Dana tersebut diperuntukkan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Pati.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pati, Muhtar mengungkapkan, hasil iuran sebesar Rp 254,4 Juta itu sebagian besar telah dipergunakan untuk menekan angka stunting di daerahnya. Yakni disalurkan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp 238,9 juta.
Sementara sisanya yang belum tersalurkan ke penerima, disebut masih tersimpan di rekening BAAS Pati. Dengan nominal sebesar Rp 15,5 juta.
“Dari program BAAS selama ini telah terkumpul sebesar Rp 254,4 juta. Dari jumlah itu yang sudah tersalurkan yakni 238.900.000 rupiah. Sehingga masih ada sisa Rp 15,5,” terang Muhtar, belum lama ini.
Ia menyatakan bahwa keseluruhan OPD di Pati telah terlibat dan menjadi BAAS. Kemudian juga ada dari pihak kecamatan yang ikut mendukung progam tersebut.
“Yang menjadi Bapak Asuh Stunting ini untuk OPD sudah 100 persen. Selain itu ada camat yang sudah dibuka untuk camat Margorejo lebih dulu. Lalu pak Suwarno Anggota DPRD Pati yang menjadi Bapak Asuh Stunting dengan membantu donasi Rp 30 juta,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, program bantuan BAAS ditujukan bagi keluarga memiliki anak Stunting. Masing-masing akan mendapatkan bantuan total Rp 2,7 juta dengan tujuan diberikan makanan tambahan asupan nutrisi dan gizi. (lut/fat)