Tanamkan Kepedulian Sosial Dikalangan Siswa

PEDULI: Siswa MTs N 2 Sleman bersama Guru saat melakukan kegiatan bakti sosial di lingkungan sekitar Sekolah, Jumat (27/10). (DOK. PRIBADI/ JOGLO JOGJA)

KEPEDULIAN sosial adalah sikap yang selalu berupaya untuk bisa memberikan bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan. Karakter kepedulian sosial menjadi wujud kegiatan untuk dapat meningkatkan nilai-nilai sosial dalam diri, terutama dalam lingkungan sekolah.

Sekolah merupakan tempat belajar yang tidak hanya berfokus untuk meningkatkan kemampuan akademik saja. Namun, kegiatan di sekolah juga dapat membantu anak untuk mengembangkan rasa emosi, berbudaya, bermoral, dan juga nilai sosial.

Sebagai makhluk sosial, setiap orang dapat merasakan penderitaan orang lain disekitar yang membutuhkan, sehingga terbesit rasa untuk menolong dan menawarkan bantuan. Untuk menanamkan jiwa itu terhadap siswanya, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) 2 Sleman, akhirnya menggelar kegiatan bakti sosial. Kegiatan tersebut juga masuk sebagai rangkaian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional di Sekolahnya.

Waka Humas MTs N 2 Sleman Muh. Warsun mengatakan, kegiatan bakti sosial tersebut bukan kegiatan yang pertama dilakukan di madrasah. Pasalnya, setiap tahun sekolahnya sudah rutin menggelar kegiatan tersebut.

“Kami berharap dengan bakti sosial yang rutin dilaksanakan para siswa menjadi memiliki rasa empati dan solidaritas yang tinggi,” terangnya kepada Joglo Jogja, Senin (30/10).

Warsun menambahkan, rasa empati dan peduli menjadi hal penting yang dapat dilatih oleh kalangan siswa untuk membantu mereka meningkatkan rasa kepedulian sosial. Melibatkan siswa dalam kegiatan sukarela atau pelayanan masyarakat dapat membantu mereka membangun empati.

“Dengan berinteraksi langsung dengan orang-orang yang membutuhkan, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan dan kebutuhan orang lain. Kegiatan ini juga dapat membantu siswa memahami peran mereka dalam masyarakat dan merasa terinspirasi untuk membantu sesama,” ungkapnya.

Pada kegiatan itu, sembako dibagikan pada warga kurang mampu di wilayah sekitar madrasah serta para siswa yang telah dipilih oleh wali kelas dan guru BK. Masing-masing kelas, terdapat empat siswa yang terpilih untuk menerima santunan.

“Kriteria siswa yang terpilih didasarkan pada tingkat ekonomi dan kondisi orang tua atau yatim piatu,” tambahnya.

Lebih lanjut diungkapkan, Paket sembako yang didistribusikan berasal dari siswa, guru, dan karyawan. “Setiap siswa beberapa hari sebelumnya telah mengumpulkan beberapa macam sembako, seperti gula, beras, dan minyak,” imbuhnya. (bam/all)