MERAIH kejuaraan dalam perlombaan merupakan hal yang diimpi-impikan semua atlet. Namun, bagi At Thaya Nafisa (13) mendapatkan gelar juara merupakan hal yang tak pernah diimpikan.
Siswi Kelas VIII A SMPN 3 Bantul ini mengikuti klub renang Tirta Taman Sari (TTS) saat ia menginjak kelas tiga SD. Bahkan, berawal dari keterpaksaan sebab terlanjur didaftarkan oleh orang tuanya.
“Namun, oleh sebab itu saya menyukai olahraga renang, terutama orang tua dan pelatih. Awalnya tidak mau ikut klub renang, namun karena terlanjur didaftarkan saya pun berusaha mengikuti,” ungkapnya.
Meskipun tergabung dalam klub, mengikuti perlombaan renang sama sekali tak pernah dibayangkannya. Sampai ketika ingin diikutsertakan dalam kejuaraan Wali Kota Yogyakarta, ia merasa terkejut lantaran belum melakukan persiapan.
Namun, berkat pengalamannya sering mengikuti event perlombaan Wali Kota itulah yang membuatnya tidak ragu mengikuti berbagai macam perlombaan. Sehingga, akhirnya memutuskan ikut seleksi mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tingkat nasional.
“Tahap pertama harus mengikuti seleksi antar kecamatan terlebih dahulu. Setelah itu di tingkat kabupaten, lalu kemudian ditingkat provinsi,” terangnya.
Saat mengikuti lomba, At Thaya gugup melihat lawan-lawannya dan merasa tidak punya kemampuan untuk memenangkan kompetisi. Namun, ia menghalau rasa gugupnya itu dan tetap optimis meraih hasil terbaik.
Berkat kegigihannya dan usahanya, ia mampu meraih dua medali emas sekaligus dalam cabang olahraga renang gaya dada 50 dan 100 meter di olimpiade olahraga siswa nasional September lalu. Yang di selenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Setelah dapat juara saya sangat senang. Bisa membanggakan kedua orang tua. Maka saya ingin mengikuti perlombaan berikutnya. Bahkan pada November mendatang, telah berencana ikut lomba Wali Kota Yogyakarta yang diikuti atlet-atlet tingkat nasional,” pungkasnya.(cr13/sam)