KOTA, Joglo Jogja – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan penyakit Leptospirosis yang sering terjadi dalam musim hujan, yang mana diperkirakan akan datang pada November mendatang. Oleh sebab itu pihaknya berharap agar masyarakat menjaga pola hidup bersih.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, untuk Tahun 2022 kasus Leptospirosis sebanyak 16 kasus dan 2 kasus meninggal dunia. Sehingga ia minta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak tertular penyakit Leptospirosis. Di mana penderitanya tertular melalui air seni hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing serta hewan ternak lainnya.
“Memang kasus Leptospirosis tidak banyak. Rata-rata menderita Leptospirosis ini rumah yang dekat dengan sawah, banyak beraktivitas mengolah sampah ataupun jarang memperhatikan kebersihan genangan air,” ujarnya di Kota Yogyakarta, belum lama ini.
Emma menambahkan, penyakit Leptospirosis ini juga bisa masuk melalui anggota tubuh yang mengalami luka atau lecet yang bersumber dari genangan air. Rata-rata Penderitanya terkena akibat kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Kami berharap, masyarakat terus menjaga pola hidup bersih. Salah satunya dengan rajin membuang sampah yang ada di rumah. Selain itu, rajin menguras genangan air di kamar mandi agar tidak ada infeksi bakteri Leptospira,” jelasnya.
Untuk itu, Emma menyarankan, jika warga Kota Yogyakarta mengalami gejala penyakit seperti sakit kepala, suhu tubuh tinggi, nyeri otot, badan menjadi lemas, serta mata memerah untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis dengan cepat.
“Jika terjadi kegawat daruratan, warga Kota Yogyakarta dan wisatawan bisa segera menghubungi Public Safety Center (PSC) di 119. Selama 24 jam dapat diakses dan tercover oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) selama lokasi kejadian di Kota Yogyakarta,” pungkasnya. (riz/all)