PATI, Joglo Jateng – Semua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati tak menyetujui penyertaan modal daerah di PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024. Di mana, penyertaan modal tersebut sebesar Rp 7 miliar.
Salah satu fraksi yang tak setuju penyertaan modal tersebut yakni fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka berpandangan bahwa dana tersebut lebih baik digunakan untuk menangani bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Pati.
“Fraksi PDI Perjuangan tidak menyetujui penyertaan modal sebesar Rp 7 miliar APBD 2024. Fraksi PDIP berpendapat bahwa Rp 7 miliar tersebut lebih bermanfaat dan lebih berdampak positif kepada masyarakat apabila digunakan penyertaan modal PDAM sebesar Rp 3 miliar, sedangkan Rp 4 miliar untuk dana penanggulangan bencana kekeringan dan penambahan mobil kebakaran,” ucap salah satu anggota Fraksi PDIP, Suyono, saat menyampaikan pandangan dalam rapat paripurna, Selasa (31/10).
Kemudian ada Fraksi Gerindra yang menyatakan belum menyetujui penyertaan modal ke PT BPD Jawa Tengah pada APBD 2024. Anggaran sebesar Rp 7 miliar tersebut dinilai lebih baik digunakan untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan penanganan bencana kekeringan di Pati.
“Saat ini sebagian wilayah di Kabupaten Pati masih mengalami kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan sehingga masyarakat kekurangan air bersih. Hal ini perlu menjadi perhatian dan komitmen kita untuk menanggulangi bencana tersebut,” ungkap Yeti Kristianti, Ketua Fraksi Gerindra saat memberikan pandangan.
Sementara itu, Ketua DPRD Pati Ali Badruddin menegaskan bahwa semua fraksi belum menyetujui penyertaan modal tersebut. Ia juga sependapat jika anggaran tersebut diperuntukan untuk menangani bencana kekeringan.
“Bencana kekeringan terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Jadi harus ada penanganan kekeringan ini secara benar. Artinya bukan hanya diberikan bantuan air saja, tapi dibuat sebuah sumber air di setiap kecamatan dari anggaran penyertaan modal. Sehingga ada penanganan jangka panjang,” ujarnya.
Selain mengatasi bencana kekeringan, perlu adanya penambahan armada pemadam kebakaran. Mengingat, lanjut dia, angka kebakaran di Kabupaten Pati mengalami peningkatan selama musim kemarau ini.
“Di situasi kemarau yang sering terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran di Pati ini sudah tua-tua, maka itu perlu perhatian dari pemerintah daerah. Tadi ada masukan dari fraksi agar ada anggaran untuk mobil pemadam kebakaran di tahun 2024,” pungkasnya. (lut/fat)