KUDUS, Joglo Jateng – Bulan Dana Palang Merah Indonesia Cabang Kudus resmi ditutup, Rabu (1/11/23). PMI Kudus telah menghimpun dana sebanyak Rp 1,029 miliar. Meski telah diperpanjang, hasil pengumpulan tersebut belum bisa mencapai target Rp 1,162 miliar.
Ketua Umum PMI Kudus, Rina Budi Ariyani mengapresiasi kinerja panitia PMI 2023 dan para donator. Sebab bulan dana PMI tahun mencapai 90 persen. Dana yang sudah dihimpun ini selanjutnya akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat.
“Baik disalurkan kepada penanggulangan bencana alam, sosial, dan kesehatan pengembangan organisasi, relawan hingga komunikasi dan informasi. Semoga bantuan yang terkumpul dapat membantu meringankan penderitaan sesama, siapa pun mereka, dan di mana pun mereka berada,” jelasnya.
Diketahui, bulan dana sudah dibuka sejak Juni 2023 lalu hingga akhir Agustus 2023. Namun, pihak PMI Kudus kemudian memperpanjang hingga Oktober 2023 karena belum tercapainya target.
“Berhubung belum memenuhi target pada Agustus akhirnya diperpanjang hingga Oktober. Dimaksimalkan mungkin khususnya di ranah DPRD” tuturnya.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas C Penanggungan, mengajak bersyukur. Menurutnya, apapun hasilnya perlu disyukuri. Sebab nilai yang dicapai sudah mencapai diatas Rp 1 miliar.
“Ya jelas sekali kalau kita berbicara kebutuhan pasti merasa kurang. Akan tetapi yang terpenting adalah nilai yang sudah didapat harus disyukuri,” ungkapnya usai menutup Bulan Dana PMI Kudus di Ruang Diklat PMI Kudus.
Darah dan bencana, lebih lanjut papar Bergas, merupakan dua hal yang berkaitan penting untuk dilakukan oleh PMI. Maka, tegas dia, dana yang sudah ada dimaksimalkan dan jangan sampai salah sasaran.
“Kami sangat memahami betul tidak mudah tugas PMI Kudus. Banyak hal yang sudah dilakukan, termasuk kebencanaan di Kudus. Maka koordinas harus tetap terjaga untuk bersama-sama menjadikan Kudus sebagai tempat yang nyaman dan sejahtera,” tandasnya.
Ketua Bulan Dana PMI Kudus 2023, Masan, turut mengapresiasi hasil bulan dana yang terkumpul 90 persen. Ia menyebutkan, kekurangan 10 persen nantinya akan didukung oleh APBD 2024.
“Saya mengapresiasi target gotong royong dari anggota DPRD yang melampaui target awal Rp 20 juta. Tetapi terkumpul Rp 48 juta. Karena kita sebagai wakil rakyat harus bisa menjadi contoh,” ungkapnya.
Dikatakan Masan, beberapa kecamatan yang masih belum mencapai seratus persen harus kembali dievaluasi. Dan pintu dana masih dibuka. “Dana ini nantinya kan bakal kembali ke masyarakat juga. Baik itu kekeringan, bencana dan lain-lain,” katanya. (cr8/fat)