KOTA, Joglo Jogja – Masyarakat dihebohkan dengan munculnya minyak dari gorong-gorog di utara Tugu Pal Yogyakarta, Selasa (31/10). Menurut Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, hal itu disebabkan oleh penuhnya kerak lemak sisa limbah makanan tanpa penyaringan.
Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyo Wacono mengatakan, memang benar di berita yang beredar, di sana itu merupakan saluran air limbah. Sehinngga, dipastikan itu bukan jalur air hujan.
“Kemarin kita melakukan pembersihan dan didapati kerak-kerak lemak, indikasinya adalah dari lemak limbah makanan,” terangnya saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (1/11).
Lanjutnya, pihaknya akan melakukan penelusuran, dari mana limbah-limbah tersebut berasal. Lantaran, limbah makanan yang dibuang itu harus melalui mekanisme penyaringgan terlebih dahulu.
“Seharusnya limbah yang dibuang itu harus diolah terlebih dahulu, khususnya limbah makanan dengan cara dilakukan penyaringan terlebih dahulu. Sehingga yang mengalir itu bukan lemaknya,” jelasnya.
Hari menambahkan, dalam membersihkan itu petugas DPUPKP diturunkan untuk membersihkan lemak-lemak tersebut. Di mana lemak itu sudah mendekati aspal yang mengakibatkan beberapa kendaraan motor terjatuh, dan dari hasil itu pihaknya membawa ke Sewon unntuk dilakukan pengolahan.
Sementara itu, Sekretaris SatPol PP Heri Eko Prasetyo menambahkan, untuk masalah limbah yang terjadi di Tugu Pal Yogyakarta itu harus dilakukan investigasi terlebih dahulu. Karena jika bicara sanksi, apakah itu dilakukan kesengajaan atau tidak, sehingga itu perlu didalami.
“Dan ketika kita bicara sanksi terdapat Perda No 18 Tahun 2002 tentang pengolahan kebersihan yang itu terkandung sanksi pidana kurungan tiga bulan atau denda maksimal 50 juta. Namun itu perlu dilakukan Investigasi terlebih dahulu, dan untuk peneggakan itu akan dilakukan sebagai jalan terakhir,” tutupnya. (riz/all)