Oleh: Indriyanti, S. Pd. SD
Guru SDN 02 Botekan, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
SISWA sekolah dasar (SD) mempunyai karakteristik yang berbeda dibanding siswa di jenjang yang lebih tinggi. Apalagi siswa SD kelas 1 dan 2 yang masih mengalami masa transisi dari taman kanak-kanak (TK).
Adapun karakteristik anak SD secara umum adalah senang bergerak, senang bermain, senang berimajinasi, dan berkarya. Kemudian senang melakukan sesuatu secara langsung, senang bekerja dalam kelompok, senang dipuji atau mendapat hadiah/penghargaan, serta masih berpikir konkret.
Dengan mengetahui karakter siswa seperti yang disebutkan di atas, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik. Sebisa mungkin guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan riang gembira. Pada pembelajaran penjumlahan dan pengurangan kelas 2 SDN 02 Botekan, penulis mengajak siswa belajar sambil bermain yaitu dengan permainan Maju Mundur.
Sebelum melakukan permainan, guru perlu menerapkan metode pembelajaran demonstrasi terlebih dahulu. Metode pembelajaran demontrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada siswa.
Menurut Syah (2000:208), metode demontrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan kegiatan. Baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Guru mendemonstrasikan dulu bagaimana cara bermain Maju Mundur. Pertama-tama guru menulis angka 1-20 pada keramik lantai dari kiri ke kanan. Masing-masing berjarak 1 keramik. Kemudian guru menulis 2 soal. Masing-masing berupa soal penjumlahan dan pengurangan.
Misalnya 8+5=… dan 10-3=… . Pada soal 8+5=… guru berdiri pada angka 8 menghadap ke kanan. Lalu berjalan maju 5 langkah sampailah pada angka 13. Maka soal tersebut jawabannya adalah 13.
Untuk soal 10-3=… guru berdiri pada angka 10 menghadap ke kanan kemudian berjalan mundur 3 langkah, sampailah pada angka 7. Maka jawaban soal tersebut adalah 7. Jadi, pada soal penjumlahan maka jalannya adalah maju. Dan pada soal pengurangan maka jalannya mundur.
Setelah memahami cara bermain Maju Mundur, siswa melakukan sendiri permainan tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 2) Secara bergiliran siswa mengambil soal yang disediakan. Guru kemudian memperagakan permainan maju mundur. 3) Setiap anak yang melakukan dengan benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Kelompok yang mendapat skor terbanyak adalah pemenangnya. Pemenang dapat diberi penghargaan berupa tepuk tangan atau diberi tanda bintang.
Dari pengalaman penulis menerapkan permainan maju mundur pada materi penjumlahan dan pengurangan kelas 2 SD Negeri 02 Botekan, peserta didik merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Aktivitas belajar meningkat, dan nilai hasil belajar pun meningkat. (*)