PATI, Joglo Jateng – Akses transportasi bagi anak-anak sekolah di Kabupaten Pati masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah setempat. Pasalnya, hingga kini baru ada satu bus sekolah yang dioperasikan di daerah ini.
Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pati, Teguh Widyatmoko. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang membutuhkan penggandaan bus untuk anak sekolah.
“Bus sekolah memang dibutuhkan. Karena kita baru punya satu dari Kemhub yang dikasihkan untuk SLB (Sekolah Luar Biasa) di Gambiran,” ucap Teguh.
Menurutnya, keberadaan bus sekolah sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan anak-anak sekolah. Akan tetapi, kata dia, kondisi keuangan pemerintah belum memungkinkan untuk penambahan armada tersebut.
Teguh mengaku sudah pernah mengusulkan penambahan bus sekolah kepada Kementerian Perhubungan (Kemhub). Namun hingga ini belum ada tindak lanjut.
“Kita sudah komunikasi sama kementerian tapi belum ada alokasi sampai saat ini. Pertengahan bulan nanti kita ke Kementerian lagi. Termasuk menanyakan penggandaan bus sekolah itu,” terang dia.
Dishub Pati berencana mengusulkan penggandaan satu bus sekolah. Penambahan armada tersebut nantinya diperuntukkan bagi anak sekolah di wilayah Juwana.
“Kita usulannya satu dulu. Kemarin usulan Juwana. Banyak permintaan di sana yang di SLB itu. Mintanya 3 bus. Tapi kami baru bisa memberikan satu,” bebernya.
Saat ditanya terkait jumlah ideal bus sekolah di Kabupaten Pati, Teguh menyebut bahwa setiap jalur lalu lintas harus ada armada untuk anak sekolah. Baik dari jalur Selatan, Utara, Timur, dan Barat.
“Tapi kita belum mampu. Biaya operasional bus sekolah per bulannya membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 juta. Seperti digunakan untuk membeli BBM. Sedangkan anggaran pengadaan satu bus sekolah disebut hingga ratusan juta,” pungkasnya. (lut/fat)