PEMALANG, Joglo Jateng – Masih tingginya harga kebutuhan pokok membuat ratusan masyarakat Desa Serang, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berbondong-bondong menggeruduk balai desa, untuk memberi barang kebutuhan pokok (Bakepok) yang dijual murah oleh Pemkab Pemalang. Masyarakat berharap, gerakan pangan murah ini bisa terus dilaksanakan, terutama di musim paceklik seperti saat ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang mengadakan operasi pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi di wilayah tersebut. Selain itu, juga sebagai upaya untuk menahan laju kenaikan harga, serta mempersempit kemungkinan adanya penimbunan barang kebutuhan pokok.
Surti (46) warga Desa Serang yang ikut mengantre kegiatan pasar murah yang diselenggarakan Diskoperindag Pemalang mengaku sangat senang dan bersyukur, karena desa mereka menjadi salah satu titik penyelenggaraan. Sebab, dirinya sebagai ibu rumah tangga merasakan kesulitan membagi penghasilan, di mana harga bakepok semakin naik, namun tidak dengan uang belanjanya.
“Kalau dibilang, ya alhamdulillah bisa ada pasar murah seperti ini. Semoga bisa sering dilakukan di Desa Serang. Karena bahan-bahan pokok harganya naik terus dari beras, minyak, sampai gula. Jadi di sini ada menjual murah dapat lebih banyak saya merasa senang,” ucapnya.
Dikatakan bahwa bakepok yang dijual pada Pasar Murah Diskoperindag ini sangat murah. Hal tersebut dibenarkan oleh Bendahara Diskoperindag Sabar Imam yang mengawal langsung pelaksanaan kegiatan. Ia menjelaskan bahwa per paket sembako masyarakat bisa membelinya dengan harga Rp 17 ribu. Berisi beras tiga kilo, gula satu kilo dan minyak satu liter.
Sabar menuturkan, agenda pasar murah di Desa Serang menjadi yang kedua kalinya di November. Sebelumnya sudah dilakukan di Desa Pedurungan, Kecamatan Taman. Jumlah paket sembako disediakan ada 1.200 paket, dan rencananya masih ada 12 desa yang akan diselenggarakan acara serupa. (fan/hms/abd)