2 Bulan, 526 ODGJ Ditemukan Terlantar

SUASANA: Kasi TSPO Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi saat menjemput ODGJ di Kantor Kelurahan Gabahan, Kecamatan Semarang Tengah, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Menjelang akhir tahun 2023, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang akan fokus melakukan pendataan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Semarang. Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, menurut data dari dinsos sejak September hingga Oktober 2023, sebanyak 526 ODGJ ditemukan terlantar.

Sesuai arahan Kepala Dinsos Heroe Iskandar, dinsos akan melakukan verval. Yakni terjun ke lapangan, melihat kondisi, serta mengklasifikasikan ODGJ berdasarkan golongan atau kelasnya.

“Ketika sudah diketahui maka kami akan melakukan penanganan biar sembuh. Itu salah satu treatment yang kami lakukan. Selain itu, kami juga berusaha juga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya contoh bagi ODGJ yang tidak punya ktp maka kami bantu urus ke dukcapil. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan bantuan seperti kesehatan, pangan, dan sebagainya,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, belum lama ini.

Baca juga:  Perkuat Kesadaran Hak Perempuan melalui Diskusi Publik

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan menindaklanjuti adanya ODGJ yang dianggap meresahkan. Dinsos bekerja sama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC), Satpol PP, dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Tapi kalau ODGJ itu tidak menganggu dibiarkan saja,” jelasnya.

Bambang mengaku, pihaknya kesulitan mendapat panti yang bisa menampung seluruh ODGJ. Sebab, panti yang dimiliki oleh pemerintah provinsi belum bisa menambah kuota. Di sisi lain, dari peraturan pemerintah pusat, pemerintah daerah atau kabupaten belum diizinkan mendirikan panti. (cr7/mg4)