Oleh: Lien Yuliwati, S.Pd.
Guru SDN 03 Kalirandu, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang
PEMBELAJARAN adalah proses interaksi siswa dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik.
Matematika adalah ilmu yang dinyatakan melalui angka-angka ataupun simbol-simbol (Wahyudi dan Budiono, 2012). Sementara itu, Wahyudi dan Kriswandani (2013:11) mengutarakan bahwa matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari angka ataupun simbol-simbol yang digunakan untuk perhitungan dalam kehidupan sehari-hari
Pembelajaran matematika adalah suatu pembelajaran penting yang harus diberikan pada peserta didik dari mulai sekolah dasar. Tujuannya untuk melengkapi kemahiran atau kemampuan peserta didik dalam berhitung mengolah data.
Pembelajaran matematika juga merupakan proses pemberian pengalaman peserta didik melalui berbagai macam kegiatan yang terencana. Sehingga peserta didik mendapatkan kompetensi tentang bahan matematik yang dipelajari.
Pembelajaran yang dimaksud ialah kegiatan belajar mengajar untuk memberikan peserta didik pengalaman belajar. Sehingga terbentuk suasana belajar yang tertib dan menyenangkan.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi kreativitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi ditunjang fasilitas yang membawa keberhasilan dalam pencapaian target belajar.
Oleh karena itu, guru kelas 1 SD Negeri 03 Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang menerapkan model pembelajaran inquiry based learning (IBL). Yakni metode belajar yang pada prinsipnya mengajak peserta didik untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri selama proses belajar.
Dalam model pembelajaran IBL, peserta didik mencari materi pembelajaran secara mandiri. Peserta didik mencari tahu materi dengan mengajukan pertanyaan dan melakukan riset atau penelitian secara mandiri.
Model pembelajaran IBL adalah kegiatan belajar yang menekankan pada pengembangan keterampilan penyelidikan dan kebiasaan berpikir yang memungkinkan peserta didik untuk melanjutkan pencarian pengetahuan. Siswa dituntut untuk berpikir kritis, logis, melakukan identifikasi masalah, dan menemukan sendiri jawabannya dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan. Ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kemampuan yang mereka miliki sebelumnya.
Manfaat dari pembelajaran model IBL bisa terwujud jika menerapkan langkah-langkah atau proses belajar mengajar yang tepat, dengan metode IBL. Berikut adalah langkah IBL. Pertama, peserta didik atau siswa yang mengajukan atau merumuskan sendiri pertanyaan. Kedua, siswa menyelidiki suatu hal dalam berbagai situasi. Ketiga, siswa melakukan analisis dan memberikan deskripsi dalam menemukan hal-hal yang sudah diselediki. Keempat, siswa mempresentasikan hasil temuan baik secara lisan atau tertulis. Kelima, evaluasi. Siswa merefleksikan informasi dan pengetahuan yang diperoleh.
Dengan menerapkan metode IBL, siswa mampu mengembangkan kemampuan bertanya, penelitian, dan komunikasi mereka. Kemudian meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antarpeserta didik atau kelompok untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Lalu mampu memecahkan masalah, membuat solusi, mengatasi pertanyaan dan masalah kehidupan nyata. Selanjutnya meningkatkan partisipasi dalam penciptaan dan perbaikan ilmu pengetahuan dalam belajar, serta meningkatkan minat belajar siswa. (*)