Materi Bangun Datar dengan Model Games Puzzle

Oleh: Sri Kirnawati, S.Pd.
Guru SDN 02 Tegalmlati, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang

PEMBELAJARAN adalah suatu proses belajar mengajar yang diciptakan oleh guru untuk menumbuhkan sekaligus mengembangkan wawasan, kreativitas, dan pola pikir siswa tentang suatu ilmu pengetahuan. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan serta penguasaan kemahiran dan tabiat. Kemudian pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Hermawan, 2003:107).

Baca juga:  Tingkatkan Keterampilan Berpikir Kritis IPAS Siswa Sekolah Dasar dengan MDLC

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Nyimas (2007:9.19) mengemukakan, pembelajaran matematika tidaklah sama dengan mengajar matematika. Mengajar diartikan menyampaikan ilmu pengetahuam (bahan ajar) kepada siswa atau peserta didik.

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Contoh bangun datar antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, layang-layang, belah ketupat, lingkaran, dan lain-lain.

Pada kenyataan di lapangan, sebagian besar siswa sekolah dasar hanya bisa memahami bangun datar persegi, persegi panjang, dan segitiga. Selebihnya bangun datar yang lain masih belum bisa diingat dan dipahami.

Untuk itu, guru harus mampu menjadi inisiator bagi siswanya. Guru inisiator adalah guru yang mampu mengetahui dan memahami siswa dari berbagai kondisi, lingkungan permainan, bakat, serta kondisi orang tua.

Baca juga:  Dimensi Belajar IPAS Sekolah Dasar dengan Paper Craft

Keberhasilan mata pelajaran dituangkan dalam mengembangkan ide, kreativitas, metode, dan media yang tepat, sehingga bisa diterima dan dipahami siswa. Oleh karena itu, guru SD Negeri 02 Tegalmlati, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang menerapkan salah satu metode yang menyenangkan dalam pembelajaran bangun datar. Yakni dengan bermain menggunakan games puzzle.

Permainan ini tidak semata-mata untuk mengajak siswa bermain. Tetapi siswa dilibatkan secara dalam situasi nyata yang berkaitan dengan belajar bangun datar. Dengan metode ini, siswa lebih cepat mengingat dan hafal dengan apa yang telah dipelajari karena konsep matematika yang abstrak diubah menjadi konkret.

Puzzle adalah permainan menyusun suatu gambar atau benda yang telah dipecah dalam beberapa bagian. Cara memainkan puzzle adalah memisahkan kepingan-kepingan yang dipisahkan. Lalu digabungkan kembali dan terbentuk menjadi sebuah gambar bangun datar yang dikehendaki.

Baca juga:  Membangun Pola Pikir Kritis Pembelajaran IPA Siswa Sekolah Dasar

Tujuan penggunaan metode permainan media puzzle adalah mengenalkan pada siswa beberapa strategi sederhana dalam menyelesaikan masalah. Kemudian melatih kecepatan, kecermatan, ketelitian dalam menyelesaikan masalah, serta menanamkan sikap pantang menyerah dalam menghadapi masalah.

Langkah-langkah bermain media puzzle adalah sebagai berikutPertama, lepaskan kepingan-kepingan puzzle dari tempatnya. Kedua, acak kepingan puzzle tersebut. Ketiga, mintalah siswa menyusun kembali kepingan-kepingan sesuai gambar bangun datar yang dikehendaki.

Pembelajaran dengan model games puzzle mampu mengasah otak serta melatih koordinasi tangan dan mata. Selain itu melatih membaca, mengenal bentuk dan langkah penting menuju pengembangan keterampilan membaca. Kemudian melatih nalar dan ketepatan, serta melatih pengetahuan dan kesabaran peserta didik. (*)