PATI, Joglo Jateng – Pemerintah Provinsi (Pemprov Jateng) Jawa Tengah (Jateng) optimis angka stunting akan mengalami penurunan pada tahun 2023 ini. Mengingat sudah ada ratusan miliar yang disalurkan ke 35 kabupaten/kota untuk menekan angka stunting.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengungkapkan, pihaknya mendapatkan suntikan anggaran sebesar Rp 344 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pengentasan stunting pada 2023 ini. Anggaran tersebut sebagian besar telah disalurkan semua daerah di Jateng.
“Nominalnya sekitar Rp 344 miliar untuk setahun. Tapi dibagi per kabupaten/kota. Sedangkan kita ada 35 Kabupaten. Tapi Insyaallah tahun ini bisa selesai,” ucapnya, sesuai menghadiri Pencanangan Kesatuan Gerak PPK Bangga Kencana Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (6/11/2023).
Dari ratusan miliar itu, lanjut dia, masih ada seperempat lebih yang belum digunakan. Dengan demikian, dana itu diharapkan bisa peruntukan untuk menurunkan angka stunting di Jateng.
“Kita ada bantuan dari pusat, itu posisinya sekitar 74 persen, masih ada 26 persen yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan stunting. Bantuannya untuk perbaikan gizi seperti pembelian multi vitamin, barang sembako yang bergizi agar stunting bisa menurun,” terangnya.
Pihaknya mengklaim, angka stunting di Jateng telah mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir ini. Sehingga ia pun optimis angka stunting di Provinsi-nya akan menurun pada 2023 ini.
“Jateng sendiri kami sudah dari tahun ke tahun sudah melaksanakan penurunan stunting secara optimal. Di 2021, posisi kami di 20,9 persen, lalu di tahun 2022, ada di posisi 20,8 persen. Jadi turun 0,1 persen. Tapi untuk 2023, karena pengumuman setahun sekali, diperkirakan Desember, InsyaAllah di 2023 ini upaya hingga ke tingkat dasar, kita upayakan akan lebih menurun,” imbuhnya.
Pihaknya menargetkan presentasi angka stunting ini turun menjadi 14 persen pada akhir tahun 2024 mendatang. Yakni dengan melakukan intervensi terhadap pemerintah daerah.
“Daerah ada sudah mampu menurunkan, tapi ada daerah yang masih meningkat. Kami akan melakukan langkah intervensi, artinya tim kami akan mengintervensi dalam hal ini kepala daerah, untuk lebih optimal. Karena stunting ini terkait dengan masalah kemiskinan. Kemiskinan ini,” pungkasnya. (lut/fat)