Temukan 13 Kasus Japanese Encephalitis, Dinkes kota Yogyakarta Siapkan Imunisasi Cegah Penularan

SEHAT: Kementrian Kesehatan RI saat melakukan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) di Yogyakarta, beberapa waktu yang lalu. (HUMAS/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mendata bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 13 kasus Suspek Peradangan Jaringan Otak atau yang biasa di sebut Japanese Encephalitis (JE). Sehingga Tahun 2024 akan dilakukan imunisasi untuk cegah radang otak.

Kepala bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, dari kasus suspek peradangan otak yang ada di DIY itu tersebar ke beberapa kabupaten seperti Sleman dan Bantul. Untuk di Kota Yogyakarta sementara ini belum terdapat kasusnya.

“Kita sudah melakukan pengujian di Labolatorium, Dimana dari 10 yang kita lakukan stemple kasus yang di uji semua hasilnya negative,” ungkapnya di Yogyakarta, Senin (6/11)

Ia menambahkan, meski begitu pada tahun 2024 mendatang akan dilakukan vaksinasi supaya anak-anak di kota Yogyakarta terhindar dari penyakit tersebut. Dimana itu juga merupakan program Kementrian Kesehatan (Kemenkes), lantaran di seluruh indonesia telah terdapat 145 kasus peradangan jaringan otak yang disebabkan virus JE.

“Untuk Gejala klinis paling sering berupa demam, gangguan kesadaran, kejang, nyeri kepala, mual, dan muntah.  Dengan menyasar seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menerangkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk menggencarkan vaksinasi itu. Diamana ia telah melakukan sosilisasi ke puskesmas-puskesmas di wilayahnya.

“Semua pihak nanti kami minta partisipasinya untuk mensukseskan vaksinasi ini. Kami juga sedang melakukan pendataan kepada anak-anak yang nantinya akan dilakukan vaksinasi ini,” pungkasnya. (riz/all)