KOTA, Joglo Jogja – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta menyiapkan berbagai upaya mitigasi bencana untuk mengantisipasi penanggulangan bencana saat musim pancaroba tiba. Seperti pemasangan Early Warning System (EWS) untuk mengantisipasi banjir dan adanya pelatihan relawan Kampung Tangguh Bencana (RTB).
Kepala BPBD Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, melalui informasi BMKG DIY, rata-rata wilayah Kota Yogyakarta akan mengalami kekeringan, puncaknya diakhir bulan Oktober 2023. Selain itu, untuk musim penghujan diperkirakan setelah bulan November.
“Kami akan meningkatkan personil bahkan juga melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Yogyakarta dalam memitigasi bencana yang tupoksinya disesuaikan dengan sektornya masing-masing,” ungkapnya, Senin (6/11)
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan baik serta akan diberikan fasilitasi mitigasi bencana agar dapat terlaksana dengan maksimal. Dimana, hingga saat ini sudah terbentuk 155 Kampung Tangguh Bencana (KTB) dari target tahun 2024 sebanyak 169 KTB.
”Tinggal 14 KTB yang akan kami bentuk dalam penanggulangan bencana. Semoga segera terealisasikan,”jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menambah peralatan Early Warning System (EWS) untuk mengantisipasi banjir di beberapa titik. Hingga saat ini sudah sebanyak 17 EWS di sungai-sungai Kota Yogya yang bisa dimanfaatkan.
“Jangan menyepelekan situasi cuaca yang ada. Mari bersama-sama membangun lingkungannya berkaitan dengan mitigasi bencana dengan terus mengupdate berita mengenai cuaca,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan Aki Lukman mengungkapkan, BPBD Kota Yogyakarta bekerjasama dengan BPBD DIY melakukan pelatihan relawan di wilayah padat penduduk diantaranya di Kelurahan Demangan, Kelurahan Suryatmajan dan Kelurahan Ngupasan, serta Kelurahan Sosromenduran, Kelurahan Purwokinanti, dan Kelurahan Rejowinangun.
“Kami juga melakukan kegiatan pelatihan relawan di wilayah di kawasan cagar budaya seperti di Kelurahan Panembahan, Kelurahan Kadipaten, Kelurahan Patehan, Kelurahan Purwokinanti, dan Kelurahan Gunungketur sehingga semuanya ikut memahami pentingnya mitigasi bencana sejak dini,”pungkasnya.
Ia menjelasnkan, dalam waktu dekat akan dilakukan simulasi penggunaan EWS banjir se-Kota Yogyakarta dengan melibatkan KTB. Hal itu diharapkan sebagai peningkatan kapasitas dan kesiapan dalam menghadapi berbagai kejadian dan bencana di Kota Yogyakarta. (riz/all)