SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menyampaikan bahwa tempat wisata Jembatan Kaca Tinjomoyo akan dilengkapi alat pengaman seperti jaring di bawah kaca. Hal itu sesuai arahan dari Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, agar memprioritaskan K3 (keamanan, kenyamanan, dan ketentraman).
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, pihaknya sedang melakukan proses standarisasi K3 dengan dinas pekerjaan umum (DPU). Sehingga, untuk sementara waktu Jembatan Kaca Tinjomoyo belum siap dioperasionalkan.
“Pembangunan tahap 1 sudah selesai namun dari DPU akan menyelesaikan sisi sebelah timur sungai karena belum nyambung dengan rem tangganya belum ada. Sehingga dibuat jadi satu arah saja dari bawah naik ke atas nyebrang. Lalu turunnya dari sisi belakang agar flow-nya lebih mudah,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Ia menambahkan, hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Demi keamanan para wisatawan, pihaknya memilih kaca yang berkualitas dan telah sesuai standar.
“Kita konstruksinya dari beton sehingga kita berharap setelah dioperasionalkan tidak terjadi kejadian seperti di Geong (Banyumas, Red.),” jelasnya.
Selanjutnya, pihaknya juga sedang menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki sertifikasi K3 dalam pengelolaan Jembatan Kaca Tinjomoyo. Dengan demikian, SDM itu diharuskan memiliki keahlian saat mengelola ketinggian tempat wisata itu.
“Lalu kita siapkan SOP-nya sehingga jelas ada pembatasan bagi pengunjung. Seperti contohnya yang memiliki sakit jantung atau takut ketinggian tidak kami rekomendasikan untuk naik jembatan. Selain itu juga ada batas ketinggian bagi anak-anak jadi itu akan dirumuskan SOP-nya setelah kegiatan penyiapan sapras selesai semua,” kata dia. (cr7/mg4)
