Kudus  

Pesona Catwalk Ibu ibu Pamerkan Hasil Desain Busana

BAK MODEL: Ibu-ibu peserta pelatihan saat catwalk menampilkan hasil desain dan busana di masing-masing kelompok, kemarin di Interhall SMK NU Banat Kudus. (UMI ZAKIATUN NAFIS/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Hasil pelatihan fashion desain Pengembangan industri UMKM terus digencarkan. Salah satunya melalui pelatihan pengembangan desain fashion. Digelar 6-9 November 2023, pelatihan yang digelar Disperinkop UKM Kudus bertempat di SMK NU Banat Kudus.

Pasalnya, gelaran ini menggunakan DAK Non Fisik PK2UMK Tahun 2023 sebesar Rp 228,429 juta rupiah.

Kabid Koperasi dan UMKM, Faiz Anwari menjelaskan, pelatihan dari dana DAK tersebut tidak hanya desain fashion. Tetapi dibagi dalam tujuh pelatihan. Tiga diantaranya koperasi dan empat diantaranya untuk UMKM.

“Tiga diantaranya yang sudah kami gelar adalah pelatihan digitalisasi, manajemen keuangan mikro, public speaking dan terakhir ini desain fashion,” jelasnya pada Rabu, (8/11/2023).

Sedangkan untuk pelatihan ini, imbuh Faiz lebih lanjut, sasarannya adalah UMKM yang sudah memiliki usaha berNIB. Dikatakannya, dari 230 pendaftar terdapat 25 yang lolos menjadi peserta. 23 diantaranya perempuan dan 2 diantaranya laki-laki.

“Sejumlah 13 peserta memang baru mengikuti pelatihan ini. Akan tetapi 12 diantaranya sudah pernah mengikuti. Alhamdulillah ada kemajuan. Pesertanya tidak hanya dari kalangan perempuan saja,” imbuhnya.

Perihal tema, Faiz menjelaskan, penyelenggara mengangkat produk dan budaya lokal berupa desain fashion batik Kudus. Peserta dengan rentang usia 24 sampai 55 usianya ini nantinya menampilkan hasil busananya untuk dipilih tiga terbaik dari juri.

“Kami bagi lima kelompok. Masing-masing kelompok akan membuat desain dan baju sendiri. Kemudian dinilai dari juri SMK Banat yaitu desaigner yang sudah bersertifikat, Ida Rusmayanti dan Ana Alfiah,” jelasnya lebih lanjut.

Rencananya, setelah pelatihan ini, masing-masing peserta akan dilakukan monev ke rumah masing-masing. Dinas terkait akan memantau perkembangan UMKM tersebut.  setelah ini akan monev ke rumah masing-masing.

“Kita pantau terkait hasil pelatihan ini diterapkan apa tidak. Kalau ada yang mengalami perkembangan bagus bisa kita ajukan tingkat provinsi. Harapan kami para pelaku ini bisa naik level naik dari kelas di tingkat kecil menengah dan naik,” harapnya.

Salah satu peserta pelatihan, Ali Marzuki, mengaku senang bisa turut andil dalam pelatihan. Menurutnya, melalui forum ini ia bisa belajar dan mengembangkan usahanya di bidang fashion. Owner Farda Aliya Bordir ini kini semakin tahu cara membuat pakaian kekinian yang sesuai tema.

“Sebagai pengusaha saya sangat bahagia sekali. Dengan adanya pelatihan ini saya semakin tahu bahwa desain fashion itu tidak asal-asalan. Harus dipikirkan filosofinya, segmentasinya sehingga bisa menjual dan menyesuaikan tren sekarang,” katanya.

Ia berkeinginan untuk membuat usaha fashion yang lebih maju. Ali juga berharap selalu ada ruang public bagi para pengusaha fashion untuk berkarya. Tidak hanya berhenti di media sosial saja.

“Semoga fashion Kudus semakin berkembang dengan adanya pelatihan semacam ini. Para UMKM fashion pun semakin bergerak dengan bekal ilmu yang cukup,” harapnya mengakhiri. (cr8/fat)