Teknik Sosiodrama Melatih Sikap Jujur pada Siswa

Oleh: Rini Afiyati, S,Ag
Guru PAIPB SMPN 5 Pemalang

JUJUR adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya. Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang nurani dan suci. Hati nurani selalu mengajak kita kepada kebaikan dan kejujuran.

Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, maka yang disebut adalah dusta. Apabila kita katakana sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang dinamakan bohong. Dusta dan bohong merupakan lawan kata jujur.

Mengapa kita harus jujur? Jujur itu penting dan berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial kita memelurlukan kehidupan yang harmonis, baik, dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan, dizalimi, dan dicurigai, kuncinya adalah kejujuran. Hal ini sesuai dengan sabda nabi yang artinya dari Abdullah Ibn Mas’ud Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan iti membawa ke surga” (H.R Bukhori).

Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajur dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan salah itu salah. Jangan dicampuradukan antara yang hak dan yang batil, sesuai dengan firman Allah SWT didalam surat Al-Baqarah ayat 42 yang artinya “Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya”.

Pada dasarnya sikap jujur sangat penting dimiliki setiap orang. Begitu juga dengan peserta didik. Namun di lapangan yang terjadi, banyak peserta didik yang tidak bersikap jujur. Dengan keadaan seperti ini maka perlu ada langkah untuk membantu siswa supaya memiliki sifat jujur dalam keadaan apapaun, dimanapun, dan kepada siapapun. Yakni dengan tehnik sosiodrama.

Teknik sosiodrama adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapai oleh seorang individu dalam format kelompok dengan memerankan suatu peranan tertentu dari suatu situasi masalah sosial. Langkah yang dilakukan adalah guru menentukan topik yang akan ditampilkan. Yaitu “jujur akan membawa ke surga”.

Selanjutnya dibuatlah skenario drama dan membentuk kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk berlatih sebelum tampil ke depan. Kemudian kelompok tersebut memerankan di depan kelas, dan kelompok lainnya sebagai observer.

Dengan teknik sosiodrama ini pemahaman dan penerapan sikap jujur lebih menyenangkan dan siswa mampu berkreativitas karena siswa terlibat langsung. Siswa juga dapat dengan bebas memerankan peran sesuai dengan cerita.

Masing-masing siswa mampu berbicara melalui dialog dalam peran yang dimainkan. Siswa juga mampu berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya. Siswa juga bisa memberikan pendapat kepada kelompok lain tentang penampilan drama yang telah diperankan. Rasa takut yang dialami siswa berangsur semakin berkurang. Teknik sosiodrama dapat melatih sikap jujur pada siswa. (*)