SEMARANG, Joglo Jateng – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang memiliki persediaan 3 juta liter air bersih sampai akhir tahun ini. Bantuan itu berasal dari CSR (corporate social responsibility) sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan pihak ketiga.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto mengaku, sampai saat ini pihaknya masih melakukan dropping air bersih ke beberapa titik wilayah yang masih mengalami kekeringan. Berdasarkan data yang diterima Joglo Jateng, sebanyak 148 tangki atau 740.000 liter air bersih telah disalurkan sejak Juli hingga November 2023.
“Titik wilayah kekeringan yang relatif masih melakukan dropping ada Kelurahan Rowosari, Jabungan, Gedawang, Ngaliyan, Gondoriyo, dan Cepoko. Itu yang rutin selalu minta air bersih,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Meski beberapa kali Kota Semarang terjadi hujan, itu tidak berpengaruh secara signifikan. Hal itu dibuktikan dari masih banyaknya wilayah yang membutuhkan bantuan air dari BPBD.
Di sisi lain, memasuki peralihan musim penghujan, kata Endro, ada beberapa hal yang harus diwaspadai seperti banjir dan tanah longsor. Adapun titik rawan longsor di Kota Semarang yaitu Kawasan Gunung Manyaran Permai yang berada di Sadeng. Kemudian daerah perbukitan seperti Kecamatan Tembalang, tepatnya di Sendangguwo.
“Perbedaan suhu yang tiba-tiba menimbulkan rentan dengan bongkahan atau rentakan tanah,” katanya. (cr7/mg4)