SEMARANG, Joglo Jateng – Memperingati Hari Ayah yang jatuh pada 12 November lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang bekerja sama dengan Anantaka Cultural Trust mengajak para ayah dari wali murid untuk turut melakukan pola asuh anak secara tepat melalui kegiatan Parenting Ayah. Acara ini berlangsung di Aula SMPN 39 Semarang.
Acara tersebut dihadiri oleh tiga narasumber. Di antaranya Direktur Anantaka Tsaniatus Solihah, Perwakilan dari Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak (Garpuperak) Jateng Budi Satmoko Aji. Kemudian Kepala DP3A Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki.
“Berbicara soal pola asuh anak itu bukan ibu saja tapi ada peran bapak juga. Nah ini tidak, targetnya tidak ibu. Tapi ada peran dari bapak juga,” ucap Ulfi saat ditemui Joglo Jateng, Senin (13/11/23).
Dengan adanya sosialisasi parenting tersebut, Ulfi berharap, para ayah juga ikut serta melindungi istri dan anaknya di lingkup rumah tangga masing-masing. Sehingga terjamin keberlangsungan hidup yang aman dan tentram.
Selain itu, pihaknya juga membentuk perkumpulan para ayah bernama Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak (Garpuperak) sebagai upaya untuk mengantisipasi kekerasan terhadap perempuan dan anak. DP3A juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang untuk memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga supaya memiliki pendapatan sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidup di dalam keluarga.
“Tak lupa upaya lainnya seperti di sektor pendidikan dengan galakkan anti bullying itu salah satu kegiatan untuk memerangi kekerasan terhadap anak,” jelasnya.
Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini, diupayakan agar anak tidak takut dengan ayahnya sendiri. Sehingga, anak merasa nyaman dan aman saat berada di dalam rumah dan tidak sungkan curhat dengan ayah maupun ibu.
“Kami kumpulkan semua orang tua murid khususnya bapaknya supaya mereka tahu bahwa kehidupan ini peran ayah ini sangat menonjol,” tuturnya.
Terpisah, Psikolog Probowatie Tjondronegoro menjelaskan bahwa menurut penelitian, jika anak lebih dekat dengan ayahnya maka itu dapat meningkatkan rasa keberanian terhadap dirinya sendiri di dalam situasi yang sulit. Seperti halnya dalam mengambil keputusan.
“Sedangkan dengan ibu, anak otomatis dekat karena ini mengajarkan etika norma,” tuturnya. (cr7/mg4)