Oleh: Agustin Pusthika Nindha, S.E
Guru SMP N 5 Mrebet Purbalingga
PENERAPAN kurikulum Merdeka Belajar membawa perubahan pada tataran pendidikan. Ada hal berbeda dengan kurikulum sebelumnya yakni adanya penguatan profil Pelajar Pancasila. Dalam satu kegiatannya ada kegiatan gelar karya atas hasil belajar atau sebagai panen karya. Ada beberapa dimensi yang dituju, di antaranya adalah kewirausahaan.
Kewirausahaan pada dasarnya merupakan sikap dan perilaku yang ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (Hartanti, 2008). Menurut Danajaya (2014), dalam diri seorang wirausahawan terdapat beberapa sifat atau jiwa yang khas. Sifat-sifat tersebut mampu mengantarkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Sifat-sifat itu juga dapat menentukan kadar kewirausahaan seseorang.
Perilaku kewirausahaan yaitu aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan dari seorang wirausaha. Beberapa ciri utamanya yaitu percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilan, dan berorientasi ke masa depan.
Menurut hasil penelitian Suryana (2017) ada 5 indikator dalam jiwa kewirausahaan, yaitu 1) penuh percaya diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri selalu memiliki nilai keyakinan terhadap sesuatu dan cenderung memiliki keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan.
(2) Memiliki inisiatif, penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif. Artinya selalu ingin mencari dan memulai, untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat. Prilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri serta berpikir kritis.
Selanjutnya (3) motif berprestasi, orientasi pada hasil dan wawasan ke depan. Orientasi pada hasil artinya orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, ketekunan, dan ketabahan.
Nilai dan prestasi merupakan hal yang membedakan dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini.
4) Memiliki jiwa kepemimpinan, berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak. Kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausaha yang sukses. Seseorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melempar tanggung jawab kepada orang lain akan sulit meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Tidak dapat dipercaya, minder yang berlebihan, takut salah, dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan apabila ingin meraih kesuksesan dalam wirausaha.
Kemudian (5) berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan. Menjadi wirausahawan harus selalu berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi risiko, maka kemungkinan keberhasilan juga sedikit. Risiko ini sudah diperhitungkan terlebih dahulu. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awal dalam berusaha karena hasil yang akan dicapai akan proposional dengan risiko yang akan diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan keberhasilan lebih tinggi.
Menurut Tim Kemendikbud (2022), P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Dalam pelaksanaannya, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini dapat dilakukan secara fleksibel. Baik dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka juga dirancang terpisah dari intrakurikuler. Hal ini dikarenakan tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projeknya tidak berkaitan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Simpulannya atas kegiatan P5 ini menyukseskan dalam penanaman karakter, termasuk jiwa kewirausahaan. (*)